Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani/Net

Politik

Pengamat: Sri Mulyani Harus Buru Orang Kaya Pengemplang Pajak, Bukan Peras Rakyat Jelata

MINGGU, 29 AGUSTUS 2021 | 10:56 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Terobosan baru seharusnya dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam menggenjot penerimaan pajak negara. Bukan mengandalkan cara konvensional dengan menariki pajak dari rakyat yang kesusahan.

Sri Mulyani harus berani mengejar orang-orang kaya pengemplang pajak dan pengusaha asing sehingga bisa melunasi untang negara.

Begitu tegas disampaikan pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam menanggapi pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang meyakini utang bisa lunas jika rakyat membayar pajak.


"Mestinya para pejabat yang melakukan korupsi atau para pengusaha asing dan orang-orang kaya pengemplang pajak, jangan rakyat yang diinjak melalui pajak yang semakin tidak dapat menjangkaunya," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (29/8).

Menurut Saiful, apa yang disampaikan Sri Mulyani tersebut berbanding lurus dengan kritikan publik selama ini yang sering menyatakan bahwa "pemerintah yang tukang utang, rakyat yang suruh bayar".

"Saya kira sangat tidak rasional sekali membebankan utang hanya kepada pajak. Mestinya dapat mencari jalan pemasukan lain tidak hanya dari pajak, atau kalau memang tidak mampu bayar ya jangan berutang," kata Saiful.

Rakyat, masih kata Saiful, saat ini sudah mulai gerah karena pernyataan Sri Mulyani tersebut membuat petugas pajak semakin beringas untuk melakukan pemeriksaan kepada rakyatnya.

Sehingga, bukan tidak mungkin hal tersebut menjadi pertanda buruk bagi rakyat untuk meninggalkan Jokowi karena rakyat mulai ditekan dan tertekan dengan urusan pajak.

"Saya kira sangat tidak kreatif pemerintah hanya membebankan utang yang hanya bertumpu pada pajak, mestinya dapat memaksimalkan pendapatan negara lainnya selain pajak," pungkas Saiful.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya