Berita

Begawan ekonomi Rizal Ramli/Ist

Publika

Mengutip Rizal Ramli: Enam Tahun Saja Ambyar, Beban Utangnya Luar Biasa

SABTU, 28 AGUSTUS 2021 | 17:10 WIB | OLEH: ARIEF GUNAWAN

PANGERAN Bernhard pingin jadi Oonderkoning (Raja Muda).

Suami Ratu Belanda Juliana ini kirim Westerling membantai rakyat & berkongsi dengan elite pengkhianat untuk memperpanjang kekuasaan Belanda di Indonesia.

Ratu Juliana percaya dukun. Rumah tangganya tiada harmonis.

Bernhard yang trah bangsawan Jerman dan kader Nazi itu menganggap Juliana lemah, karena membiarkan Indonesia lepas setelah 350 tahun menjajah.

Apakah yang akan terjadi kalau usahanya berhasil?

Indonesia dipecah jadi Uni Indonesia-Belanda, seperti Persemakmuran Britania Raya.

Spirit Oonderkoning sekarang rupanya terjadi lagi, dengan pemeran berbeda dan lakon serupa tetapi tak sama.

Bentuknya memperpanjang masa jabatan presiden jadi tiga periode, yang merupakan pelanggaran konstitusi dan aji mumpung belaka karena alasan Covid-19.

“Kok ndak tahu diri amat, mau memperpanjang masa jabatan. Enam tahun saja sudah ambyar. Prestasinya mewariskan beban utang yang luar biasa untuk generasi yang akan datang ...” tulis tokoh nasional Dr Rizal Ramli di akun twitternya baru-baru ini.

Belanda perlu 350 tahun untuk bikin Indonesia ambyar, di masa sekarang ternyata perlu 6 tahun doang.

Bagaimana dengan utang yang menggunung?

Lembaga riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) memperkirakan stok (outstanding) utang pemerintah bakal melonjak ke Rp 9.800 triliun pada akhir periode kedua pemerintahan Jokowi, Oktober 2024.

Sebagai catatan, utang pemerintah per akhir Juni 2021 mencapai Rp 6.554,56 triliun. Angkanya melonjak dibandingkan posisi awal pandemi Covid-19, per Maret 2020, yang berkisar Rp 5.192 triliun.

"Dalam 1,5 tahun sejak pandemi, stok utang bulanan pemerintah rata-rata bertambah Rp 102,2 triliun. Melonjak 3 kali lipat dari stok utang periode Oktober 2014-Desember 2019 yang berada pada kisaran Rp 35,2 triliun," kata Direktur IDEAS, Yusuf Wibisono dalam keterangan tertulis kepada Tempo.co, Jumat (27/8).

Yusuf mengungkapkan, pada periode pertama Presiden Jokowi, stok utang pemerintah bertambah Rp 2.155 triliun. Lalu, pada periode ke-2, stok utang pemerintah diprediksi naik Rp 5.043 triliun.

Meninggalkan legacy utang dengan besaran sangat besar tentu bukan prestasi, sama seperti ambisi Oonderkoning yang kalau terwujud hanya akan menghasilkan kehancuran bangsa.

Kehancuran fatal yang akan menggenapi berbagai kerusakan yang sudah terjadi saat ini.

Penulis adalah pemerhati sejarah

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Harga Emas Antam Turun Usai Cetak Rekor Tertinggi

Jumat, 21 Februari 2025 | 09:25

Jadi "Pengacara", Anies Temui Diaspora di Qatar

Jumat, 21 Februari 2025 | 09:15

Intelijen Sebut Gencatan Senjata Rusia-Ukraina akan Terjadi Tahun Ini

Jumat, 21 Februari 2025 | 09:07

Proyeksi Penjualan Walmart Suram, Wall Street Muram

Jumat, 21 Februari 2025 | 08:58

Retret Kepala Daerah Hak Prerogatif Presiden

Jumat, 21 Februari 2025 | 08:41

KPK Dalami Dugaan Hasto Kristiyanto jadi Penyokong Dana Pelarian Harun Masiku

Jumat, 21 Februari 2025 | 08:23

Harga Emas Menjulang ke Rekor Tertinggi Ditopang Permintaan Safe Haven

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:59

Ferry Juliantono Dorong Himpuni Terlibat dalam Percepatan Pembangunan melalui Koperasi

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:48

Greenback Jatuh terhadap Sejumlah Mata Uang Utama

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:39

Pasar Eropa Jatuh ke Level Terendah Satu Pekan

Jumat, 21 Februari 2025 | 07:13

Selengkapnya