Berita

Sejak Taliban menguasai Afghanistan, isu keamanan kawasan menjadi sorotan tersendiri/Net

Dunia

Taliban Berkuasa di Afghanistan, Haruskah Kashmir Cemas?

SABTU, 28 AGUSTUS 2021 | 01:32 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sejak kelompok militan Taliban berhasil menduduki ibukota Kabul dan mendepak pemerintahan Presiden Ashraf Ghani pada 15 Agustus lalu, isu keamanan kawasan menjadi sorotan tersendiri.

Muncul kekhawatiran bahwa Kemenangan Taliban di Afghanistan dapat berdampak pada situasi keamanan di Lembah Kashmir yang disengketakan oleh Pakistan dan India.

Spekulasi Berkembang


Sejak mengambilalih kekuasaan, Taliban telah menegaskan tidak akan membiarkan wilayah Afghanistan digunakan untuk kegiatan teror. Selain itu, beberapa waktu lalu, Kantor Berita ANI juga mengabarkan bahwa Taliban menunjukkan sikap yang jelas mengenai Kashmir. Beberapa hari setelah mengambil alih Kabul, Taliban menyebut Kashmir sebagai "masalah bilateral dan internal".

Meski begitu, bukan berarti kekhawatiran akan masalah keamanan di wilayah Kashmir yang disengketakan bisa dipandang sebelah mata.

Taliban masih menunjukkan sikap hangat dengan kelompok teror yang berbasis di Pakistan. Mengutip media India.com, beberapa hari setelah Taliban menguasai Afghanistan, kepala kelompok teror yang berbasis di Pakistan Jaish-e-Mohammed (JeM), yakni Maulana Masood Azhar berada di Kandahar, markas Taliban di Afghanistan. Dia kabarnya bertemu dengan para pemimpin Taliban termasuk Mullah Abdul Ghani Baradar dan berupaya untuk mencari dukungan mereka untuk operasi JeM di wilayah Jammu dan Kashmir.

Masood Azhar sendiri merupakan seorang tokoh kontroversial. Dia dibebaskan dari penjara India dengan imbalan keselamatan penumpang dalam penerbangan IC 814 Indian Airlines, yang telah dibajak oleh teroris Pakistan. Saat itu, pesawat dibajak dalam perjalanan dari Kathmandu ke Lucknow pada Desember 1999.

Di sisi lain, menurut sejumlah sumber anonim yang dekat dengan situasi itu dan dikutip oleh Hindustan Times, kelompok teror yang berbasis di Pakistan seperti Lashkar-e-Taiba dan Lashkar-e-Jhangvi hadir di Afghanistan dan mereka diketahui telah membangun pos pemeriksaan di beberapa desa dan bagian Kabul, dengan bantuan Taliban.

Dampak untuk Kashmir

Kekhawatiran akan situasi keamanan yang memburuk itu sebenarnya cukup beralasan, namun agaknya berlebihan, karena tampaknya Taliban tidak akan fokus pada Kashmir.

Menurut sumber pejabat anonim yang dikutip Kantor Berita ANI, India telah meningkatkan keamanan di Lembah Kashmir. Degan demikian, kelompok teror di Pakistan hanya memiliki sedikit kapasitas untuk menggunakan situasi yang berkembang di Afghanistan saat ini untuk membuat kekacauan di Kashmir.

Pejabat anonim lain yang dikutip India Today mengatakan bahwa pihaknya yakin, kecil kemungkinan Taliban menyusup ke Kashmir, karena ada jaringan anti-infiltrasi yang kuat di Line of Control (LoC).

“Penilaian saya adalah bahwa itu tidak akan berdampak bahkan satu persen di Lembah Kashmir," kata petugas keamanan India itu.

Dia menjelaskan bahwa situasi saat ini tidak sama dengan 20 tahun yang lalu untuk Taliban. Terlebih, Angkatan Darat India juga telah mengasah keterampilannya dan memiliki tentara yang terlatih serta diperlengkapi dengan baik untuk menghadapi situasi seperti ini.

"Ada pagar pembatas. Bukannya kami tidak mengesampingkan kemungkinan segelintir Taliban menyusup. Mereka akan ditangani dengan cara yang sama seperti teroris Pakistan. Tapi tidak tiba-tiba 5.000 dari mereka akan muncul di perbatasan,” jelas petugas itu.

“Tujuannya adalah untuk menggagalkan mereka di jalur mereka. Sebelumnya, setiap penyusupan akan memakan waktu dua hari bagi teroris Pakistan. Sekarang butuh waktu dua minggu karena bunker sudah ditempatkan secara strategis,” tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya