Berita

Mutasi pejabat di Pemkab Situbondo/RMOLJatim

Nusantara

Mutasi Belasan Eselon II, Bupati Situbondo: Pejabat Jangan Sering Duduk, Nanti Kursinya Lumutan

JUMAT, 27 AGUSTUS 2021 | 18:52 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Gerbong mutasi pejabat tinggi pratama mulai dilakukan Bupati Situbondo, Jawa Timur, Karna Suswandi. Sedikitnya ada 18 pejabat eselon II yang dilantik oleh Bupati Karna, Jumat (27/8).

Karna berharap, pejabat baru ini bisa segera menyesuaikan dengan jabatan barunya dan langsung bekerja.

Ada yang berbeda dari mutasi kali ini. Pengambilan sumpah jabatan dilaksanakan di bekas pendopo kawedanan Besuki, dan itu baru pertama kali terjadiu di masa kepemimpinan Karna Suswandi-Khairani.

Usai melantik, Karna menyindir bahwa para pejabat tidak boleh banyak duduk, agar kursinya tidak lumutan.

"Harapannya, pejabat tinggi pratama yang baru dilantik ini, mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, akan mampu melaksanakan memberikan pelayanan tanpa batas kepada masyarakat, sudah tidak musim pejabat duduk di belakang meja, nanti kursinya lumutan," ujar Karna usai acara dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (27/8).

Menurut Karna, pejabat baru ini diharapkan bisa langsung menyusun target kinerja, agar rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) bisa dipenuhi sesuai target yang ada.

Informasi yang diperoleh Kantor Berita RMOLJatim, dari 18 pejabat yang digeser, ada beberapa pejabat eselon yang harus berganti menjadi asisten pemerintahan dan staf ahli.

Di antaranya Kholil yang sebelumnya sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dimutasi menjadi Asisten Pemkab. Begitu pula dengan Sentot Sugiyono yang harus meninggalkan jabatan lamanya sebagai Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura, dan Perkebunan, untuk digeser menjadi Asisten Pemkab.

Prio Andoko yang sebelumnya menjabat Kepala Pelaksana BPBD, dimutasi menjadi staf ahli. Lalu drh Muhamad Hasanudin juga dimutasi menjadi staf ahli, di mana sebelumnya memimpin Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang memang menjadi keahliannya.

Abdur Rasyid juga digeser menjadi staf ahli, setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Satpol PP.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya