Berita

Potongan adegan yang terekam menunjukkan seorang petugas polisi membungkus kantong plastik di atas kepala tersangka narkoba/Net

Dunia

Sekelompok Polisi Thailand Peras Tersangka Narkoba, Kepalanya Dibungkus Plastik Hingga Mati Lemas

RABU, 25 AGUSTUS 2021 | 15:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian yang dilakukan sejumlah polisi Thailand terhadap seorang tersangka narkoba mendapat perhatian dari Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha.

Dipimpin oleh seorang perwira tinggi, sekelompok polisi di Nakhon Sawan diduga mencekik tersangka narkoba sampai mati dengan kantong plastik setelah diduga gagal memeras uang sebesar 2 juta baht dari tersangka.

Jenderal Prayut yang mengetahui hal itu langsung memerintahkan kepala polisi nasional Suwat Jangyodsuk untuk meluncurkan penyelidikan pencarian fakta atas insiden tersebut dan terhadap Kolonel Polisi Thitisan Utthanaphon, inspektur kantor polisi Muang di Nakhon Sawan.

"Perdana menteri ingin kepala polisi nasional memeriksa klip itu dan memberikan keadilan kepada almarhum d," kata seorang sumber di Government House, seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (25/8).

Langkah ini dilakukan setelah pengacara Sittha Biabangkerd memposting klip di halaman Facebook-nya yang menampilkan seorang petugas polisi meletakkan kantong plastik di atas kepala seorang pria yang mengenakan T-shirt kuning di hadapan polisi lainnya pada Selasa (23/8).

Klip itu menunjukkan pria yang diduga tersangka kasus narkoba itu meronta-ronta.

Pengacara menulis bahwa dia memperoleh klip itu dari seorang perwira polisi junior yang meminta bantuannya untuk meneruskan klip itu ke kepala polisi nasional.

"Petugas junior meminta pengacara untuk menindaklanjuti kasus tersebut sebelum dia dan rekan-rekannya terbunuh," kata Sittha.

Klip itu memicu rentetan kecaman terhadap perwira polisi senior dan orang-orang yang ditampilkan dalam klip itu.

Pada Selasa malam (24/8), Jenderal Suwat memerintahkan semua petugas yang terlibat dalam klip itu untuk diberhentikan dari kepolisian.

"Setelah melihat klip itu, kami yakin mereka (para petugas yang terlibat) melakukan pelanggaran. Klip itu nyata. Perintah akan dikeluarkan untuk memecat mereka dari kepolisian dan penyelidikan disipliner serius akan diluncurkan," kata kepala polisi.

"Penyelidikan awal menemukan ada 13 petugas polisi yang terlibat," kata Jenderal Suwat.

Dia memerintahkan polisi patroli perbatasan, petugas imigrasi, dan Kepolisian Provinsi Wilayah 6 untuk terus mengawasi mereka agar tidak melarikan diri.

Kasus ini dimulai dengan penangkapan seorang pria dan wanita karena dugaan pelanggaran narkoba oleh tim dari polisi provinsi.

Petugas, katanya, mendesak pasangan itu untuk setuju membayar 1 juta baht untuk pembebasan mereka.

Namun, seorang perwira senior kemudian meminta pasangan itu membayar dua kali lipat dari jumlah tersebut.

"Sementara mereka menegosiasikan jumlahnya, petugas meletakkan kantong plastik di atas kepala pria itu untuk mengintimidasi dia, tetapi dia mati lemas dan meninggal," menurut posting Facebook.

Sebelum mengirim mayat ke rumah sakit, perwira senior itu menginstruksikan bawahannya untuk memastikan penyebab kematian pria itu terdaftar sebagai overdosis obat.

Dia kemudian membebaskan wanita yang ikut ditangkap dari tahanan, dengan imbalan tutup mulut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya