Berita

Kelompok perlawanan anti-Taliban di lembah Panjshir/Net

Dunia

Pernah Jadi Musuh Era Uni Soviet, Rusia Ogah Ikut Campur Pertengkaran Taliban dan Kelompok Perlawanan Panjshir

SELASA, 24 AGUSTUS 2021 | 11:13 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Meski telah menguasai ibukota Kabul, Taliban masih harus berhadapan dengan kelompok perlawanan di lembah Panjshir yang dikenal sebagai "Aliansi Utara".

Dipimpin oleh putra komandan militer legendaris Ahmad Shah Massoud, Ahmad Massoud, kelompok itu telah menyatakan perlawanan terhadap Taliban. Mereka juga mengajak negara-negara lain, seperti Amerika Serikat (AS) hingga Rusia untuk membantu mengirimkan senjata demi perlawanannya.

Namun jurubicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov pada Senin (23/8) menegaskan, pihaknya tidak berniat untuk ikut campur dalam konflik antara Taliban dan kelompok di Panjshir.


Peskov mengatakan, situasi di Provinsi Panjshir saat ini dapat mengandung benih-benih perang saudara lainnya, dan Moskow tidak ingin campur tangan.

"Pada sesi awal Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) hari ini, kemungkinan ini disebutkan dari sudut pandang bahwa itu berpotensi penuh dengan perang saudara lain di Afghanistan dan risiko serta ancaman tambahan. Tentu saja, tidak ada niat untuk campur tangan dalam peristiwa ini," tegas Peskov, seperti dikutip dari India Narrative.

Selain itu, ada alasan historis yang membuat Rusia enggan mendukung kelompok perlawanan Panjshir. Selama invasi Uni Soviet, kelompok perlawanan Panjshir berada di garis depan yang menggambarkan diri mereka sebagai jihad anti-Soviet.

Selain itu, Peskov mengatakan, Rusia juga tidak berniat menjadi mediator dalam konflik antara Taliban dan kelompok di Panjshir.

"Tidak, ini tidak ada dalam agenda," katanya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya