Berita

Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris/Net

Politik

Hikmahanto Juwana: Di Mata AS, Jika Indonesia Jatuh ke China banyak Negara yang Ikut Jatuh

SELASA, 24 AGUSTUS 2021 | 05:29 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Wakil Presiden AS Kamala Harris akan melawat ke Asia untuk pertama kalinya. Kamala diagendakan mengunjungi Vietnam dan Singapura, namun tidak ke Indonesia.

Hal ini, lantas memunculkan pertanyaan di kalangan publik lantaran Indonesia dilompati kunjungannya, apakah Indonesia tidak lagi penting bagi AS.

Guru besar hubungan internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menyampaikan bahwa yang mengetahui secara pasti alasan mengapa Indonesia tidak dikunjungi adalah pemerintah AS.


"Namun sebagai pengamat saya berpendapat, tidak dikunjunginya Indonesia bukan karena Indonesia tidak lagi penting di mata AS secara geopolitik, justru sebaliknya. Dalam mata AS bila Indonesia jatuh ke tangan China maka akan banyak negara yang ikut jatuh,” kata Hikmahanto lewat keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/8).

Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani ini berpendapat, setidaknya ada tiga alasan tidak dikunjunginya Indonesia oleh Kamala Harris. Pertama, kunjungan ke Vietnam karena Vietnam adalah negara yang secara agresif berhadapan head to head (langsung) dengan China terkait klaim China atas 9 garis putus.

Menurutnya, kehadiran Wapres sebagai pejabat nomor 2 tertinggi di AS adalah pesan agar China tidak agresif dalam penggunaan senjata terhadap Vietnam. AS akan berada di belakang Vietnam untuk membantu setiap saat bila China melakukan serangan terbuka.

"Pesan seperti ini tidak mungkin terjadi bila Harris berkunjung ke Indonesia. Ini mengingat Indonesia tidak memiliki klaim tumpang tindih dengan China mengingat Indonesia tidak mengakui 9 Garis Putus yang diklaim oleh China,” katanya.

Alasan kedua adalah, dipilihnya Singapura setelah mengunjungi Vietnam, lantaran Singapura memiliki ekonomi yang luar biasa di kawasan meskipun negara kecil. Disamping itu Singapura adalah sekutu AS meski tidak terikat dalam suatu pakta pertahanan.

"Pesan yang ingin disampaikan oleh AS terhadap China adalah meski AS tidak lagi memiliki kedigdayaan dibidang ekonomi seperti masa lalu namun AS bisa meminta sekutu-sekutunya yang memilki kekuatan ekonomi untuk berbagai beban (burden sharing) dalam menghadapi China,” ucapnya.

Terakhir, lanjut Hikmahanto, ketidakhadiran Kamala ke Indonesia sama sekali tidak menunjukkan kurang pentingnya Indonesia.

"Bisa jadi pemerintah AS hendak memberi kesempatan bagi Indonesia agar berkonsentrasi dan fokus dalam penanganan pandemi yang belakangan bergejolak. Disamping itu, AS di bawah pemerintahan Biden membangun kerjasama dengan Indonesia di level yang kongkrit bukan simbolis untuk memberi pesan kepada China,” tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya