Berita

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie/Net

Politik

Budaya Feodalisme Membuat Partai Sulit Berdemokrasi

SENIN, 23 AGUSTUS 2021 | 07:54 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Budaya feodalisme dalam berpolitik di Indonesia dapat merusak tatanan sistem demokrasi. Ini lantaran pengaruh darah biru kental mendominasi di tubuh partai politik.

Begitu kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie dalam diskusi virtual yang dibawakan oleh Prof. Sujana Sulaeman atau akrab disapa Kang Jana bertemakan “Pancasila 18 Agustus 1945” pada Minggu malam (22/8).

Menurut Jimly, kondisi ini membuat internal partai sulit berdemokrasi. Semua partai kemudian mengalami pembiruan darah dan menjelma menjadi dinasti.

“Malah ada kemungkinan ketumnya itu enggak diganti. Jadi kalau ada sembilan partai keputusan itu tergantung 9 orang. Dan ini kalau masing-masingnya ini sehat dan panjang umur, maka kecenderungan dia tidak diganti. Kalaupun diganti, dia jadi tetap penentu,” ujarnya.

Dia mencontohkan SBY di Partai Demokrat yang sangat kental dengan kultur feodal lantaran mendapuk anaknya sebagai penerus partai setelah dirinya. Padahal partainya lahir sesudah reformasi.

“Produk reformasi ya kan? Tapi gampang sekali anak, mantunya sudah jadi pengurus semua. Walaupun dia tidak lagi ketum, tapi kan penentu dan orangnya sehat,” ucapnya.

Selain Demokrat, Jimly juga menyentil PDI Perjuangan. Di mana ketua umum banteng moncong putih tetap menjadi penentu arah kebijakan partai dan secara fisik masih dalam kondisi sehat. Padahal demokrasi yang sehat mengharuskan adanya regenerasi.

“Kayaknya batuk-batuk pun enggak pernah dia itu. Sehat. Siapa yang berani gantikan dia?” tanyanya.

Dalam simpulannya, Jimly menilai mustahil mengharapkan instrumen demokrasi yang tidak demokratis secara internal untuk menjadi pilar demokrasi eksternal.

"Maka, salah satu problem paling serius kita hadapi di masa depan. Bagaimana mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam sistem kepartaian,” tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya