Berita

Orang-orang di bandara Kabul berupaya pergi dari Afghanistan/Net

Dunia

Kirim Empat Penerbangan dalam Semalam, Australia Angkut 300 Penumpang dari Kabul

SENIN, 23 AGUSTUS 2021 | 06:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Australia terus berupaya memulangkan warganya yang masih terjebak di Afghanistan. Hingga saat ini, negara itu telah mengirim empat penerbangan ke Kabul.

Diungkap Perdana Menteri Scott Morrison pada Minggu (22/8), dalam misi tersebut mereka berhasil membawa pulang lebih dari 300 orang dari Kabul.

"Australia menjalankan empat penerbangan ke Kabul, Afghanistan, pada Sabtu malam, mengevakuasi lebih dari 300 orang, termasuk warga Australia, pemegang visa Afghanistan, warga Selandia Baru, AS dan warga Inggris," kata Morrison, kepada program Insiders Australian Broadcasting Corp (ABC), Minggu.


Berita tersebut datang setelah Amerika Serikat dan Jerman mengatakan kepada warganya di Afghanistan untuk menghindari perjalanan ke bandara Kabul, dengan alasan risiko keamanan ketika ribuan orang mencoba melarikan diri hampir seminggu setelah kelompok Islam Taliban mengambil alih.

"Kami akan terus menjalankan penerbangan itu, bekerja sama dengan mitra dan sekutu kami," kata Morrison.

"Kami mengangkat tidak hanya pemegang visa Australia dan Afghanistan untuk Australia, tetapi mereka yang berasal dari Inggris, Amerika Serikat, dan Selandia Baru," ujarnya.

Pemerintah Australia kini telah mengevakuasi lebih dari 550 orang dari Kabul sejak 18 Agustus, termasuk warga Australia dan pemegang visa Afghanistan.

Sementara Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan penerbangan pertama yang membawa pengungsi dari Kabul ke Australia mendarat di Perth pada Jumat malam, membawa warga Australia, pemegang visa Afghanistan dan anggota keluarga, termasuk perempuan dan anak-anak.

Dia mengatakan upaya evakuasi telah terhambat oleh kekerasan Taliban.

"Ada ribuan orang, seperti yang Anda lihat, berkerumun di sekitar pintu masuk bandara," katanya menurut transkrip konferensi pers pada hari Sabtu yang diterbitkan di situs web kementerian.

"Dan sayangnya, ada juga yang cedera. Dan, kami juga harus menangani beberapa dari mereka di antara kohort penumpang kami. Itu berbahaya," demikian Payne.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya