Berita

Kelompok Taliban melakukan patroli di Kabul pada Kamis 19 Agustus 2021/Net

Dunia

Taliban: Jika Kekacauan Itu Dilakukan oleh Anggota, Kami akan Bertanggung Jawab

SABTU, 21 AGUSTUS 2021 | 14:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Taliban berjanji akan menindak anggotanya yang telah menimbulkan kekacauan atau kekerasan.

Laporan adanya dugaan kekerasan pada bentrokan baru-baru ini, akan diselidiki dan Taliban bersumpah akan bertanggung jawab bila itu dilakukan anggotanya.   

Taliban mengklaim, selama seminggu sejak pengambilalihan di Kabul, mereka berupaya untuk tidak  membuat kekacauan dan melepaskan tembakan.

Pejabat Taliban yang berbicara dengan syarat anonim, meyakinkan bahwa Taliban saat ini adalah wajah baru. Mereka sedang menyiapkan model baru untuk memerintah Afghanistan.

"Kami telah mendengar beberapa kasus kekejaman dan kejahatan terhadap warga sipil," kata pejabat itu. "Jika Talib (anggota) melakukan masalah hukum dan ketertiban ini, mereka akan diselidiki."

Pejabat itu mengatakan bahwa Taliban memahami kepanikan yang melanda warga Afghanistan dalam beberapa hari terakhir setelah Afghanistan jatuh. Kelompok itu akan berupaya bertanggung jawab memberikan kedamaian di Afghanistan.

Masyarakat terlanjur mengenal Taliban sebagai kelompok yang penuh dengan kekerasan. Ketika Pemimpin Taliban mengumumkan kemenangan dari Istana Negaar yang dikuasainya dan menjanjikan pemerintahan yang lebih moderat untuk kedamaian negara itu, tidak semua pihak langsung percaya begitu saja.

China dan Rusia bisa jadi percaya dengan janji Taliban, tetapi masyarakat Afghanistan sendiri masih dicekam trauma yang dalam, setelah lebih dari 20 tahun mereka melihat peperangan.

Baru-baru ini tersiar kisah yang mencekam bahwa Taliban mencari sasaran dari pintu ke pintu, membuat banyak keluarga berusaha bersembunti ketakutan. Orang-orang bersenjata bersenjata datang menargetkan mereka yang pernah bekerja dengan pasukan AS dan NATO.

Berita yang beredar, satu keluarga yang terdiri dari 16 orang berlari ke kamar mandi, mematikan lampu dan menutup mulut anak-anak ditutup, bersembunyi dari Taliban.

Taliban menjanjikan kerangka baru dan pemerintahan yang damai.

"Kerangka baru untuk mengatur negara tidak akan menjadi demokrasi menurut definisi Barat, tetapi ini akan melindungi hak semua orang," kata pejabat itu.

"Para ahli hukum, agama dan kebijakan luar negeri di Taliban bertujuan untuk mempresentasikan kerangka pemerintahan baru dalam beberapa minggu ke depan," katanya.

Taliban juga menyayangkan kondisi buruk di bandara, dan mereka memgklaim kekacauan itu bukan menjadi tanggung jawabnya.

"Barat bisa memiliki rencana yang lebih baik untuk mengungsi," ujar kelompok Taliban.

Taliban memang meminta masyarakat yang tidak memiliki dokumn resmi untuk kembali pulang alih-alih kesusahan di bandara dan tidak dapat terbang.

Mereka menyarankan agar masyarakat tetap di negara itu dan membangun bersama.

"Mereka yang tidak memiliki dokumen perjalanan didesak untuk pulang dan bersama membangun negara," kata pejabat itu,

NATO melaporkan, sedikitnya 12 orang tewas di dalam dan sekitar bandara sejak Minggu di tengah situasi kacau dengan penembakan terengar di beberapa titik di bandara.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya