Berita

Poster yang dibuat BEM UI untuk mengkritik Nadiem Makarim/Repro

Politik

BEM UI: 76 Tahun Merdeka, Kebebasan Akademik Masih Dijajah, Nadiem Makarim Diam?

JUMAT, 20 AGUSTUS 2021 | 20:30 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Usia kemerdekaan Indonesia sudah menginjak usia 76 tahun, namun iklim kebebasan akademik terus diusik seiring masih maraknya pembungkaman dari pihak kampus terhadap para mahasiswa yang kritis.

Beberapa di antarannya terjadi pada BEM FH UNIB, MMU KBM UST, STAI Al-Amanah Jeneponto, dan LPM LIMAS FISIP UNSRI.

Atas dasar itu, BEM UI mendesak Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim untuk bersuara menyikapi pembungkaman kesadaran kritis di sejumlah civitas akademika di Tanah Air.

"Kasus-kasus ini bukanlah yang pertama dan tidak akan menjadi yang terakhir jika tidak ada tindak nyata dari pemerintah, terutama Kemendikbudristek," kata Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra dalam keterangannya yang diterima redaksi, Jumat (20/8).

"Sayangnya, Pak Menteri masih belum melakukan tindakan apa pun setelah kejadian ini. Apakah Mendikbudristek masih akan diam?" imbuhnya menegaskan.

Dalam pernyataan sikap yang teranyar, BEM UI mencatat masih didapati para mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi di Tanah Air dikekang kebebasan berpendapatnya, hanya karena mengkritisi kebobrokan kampus.

Disebutkan, BEM FH UNIB mengkritik kampus, dibekukan. LPM LIMAS FISIP UNSRI, membuat karikatur ancaman skors, STAI Al-Amanah Jeneponto, membuat puisi drop-out.

MMU KBM UST, kritis terhadap UKT pada masa pandemi, diberhentikan.

Lalu, masih banyak rektor yang mengekang kebebasan berpendapat di dalam kampus dengan menyalahgunakan wewenangnya.

"Jadi, sampai kapan Kemendikbud akan diam?," demikian Leon.

Populer

Yusron Ihza Mahendra Dilantik jadi Komisaris di PTDI

Jumat, 24 Maret 2023 | 04:51

Sengit, Pilkada Lampung Diprediksi Bakal Munculkan Lima Klaster Cagub

Kamis, 23 Maret 2023 | 04:49

Tidak Menyejahterakan, Pabrik Aqua di Klaten Didemo Warga

Jumat, 17 Maret 2023 | 23:49

Usut TPPU Budhi Sarwono, KPK Panggil Pejabat Pemkab Banjarnegara hingga Pedagang Material

Senin, 20 Maret 2023 | 13:13

Natalius Pigai: Jokowi Menghayal, Masa Papua Dapat Rp 1.000 Triliun

Selasa, 21 Maret 2023 | 19:58

Pengamat: Kunjungan Anies ke Surabaya Justru Akui Keberhasilan Kader PDI

Senin, 20 Maret 2023 | 04:57

Setelah Istri Brigjen Endar, Warganet Soroti Gaya Hidup Mewah Istri Kabareskrim Komjen Agus

Minggu, 19 Maret 2023 | 15:53

UPDATE

Tutup Emosi

Minggu, 26 Maret 2023 | 05:17

Soal Larangan Bukber, JK: Kita Bukan ASN, Jadi Bebas-bebas Saja

Minggu, 26 Maret 2023 | 04:59

Siap Kooperatif, Rafael Alun Bantah Akan Kabur ke Luar Negeri

Minggu, 26 Maret 2023 | 04:42

Ayah Johnny G Plate Meninggal Dunia, Nasdem: Kami Doa Bersama dan Berbelasungkawa

Minggu, 26 Maret 2023 | 04:18

Sekjen PKS: Berbagi Ramadhan Harus Sampai ke Buncu-Buncu

Minggu, 26 Maret 2023 | 03:58

Suporter Persebaya yang Tak Bertiket Diminta Tidak Datang ke Semarang

Minggu, 26 Maret 2023 | 03:43

Soal Bacawapres Anies, AHY: Beliau yang Paling Tahu

Minggu, 26 Maret 2023 | 03:17

Panggil Sri Mulyani Senin Besok, Komisi XI DPR Berharap Dapat Kejelasan Soal Transaksi Rp 349 T

Minggu, 26 Maret 2023 | 02:59

Pengamat: UU Ciptaker Sudah Cacat Formil Sejak Lahir

Minggu, 26 Maret 2023 | 02:43

Respons Pernyataan Arteria Dahlan, Siaga 98 Dukung Mahfud MD Tetap Jalankan Tugas sebagai Ketua Komite TPPU

Minggu, 26 Maret 2023 | 02:21

Selengkapnya