Berita

Haiti tengah babak belur akibat diguncang gempa berkekuatan 7,2 skala richter akhir pekan kemarin/Net

Dunia

Dua Dokter Diculik Geng Kriminal saat Haiti Babak Belur Diguncang Gempa

JUMAT, 20 AGUSTUS 2021 | 17:19 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Haiti tengah babak belur akibat diguncang gempa berkekuatan 7,2 skala richter akhir pekan kemarin. Menurut perkiraan resmi, gempa tersebut menyebabkan lebih dari 100 ribu rumah hancur dan 30 ribu keluarga kehilangan tempat tinggal. Gempa juga menyebabkan lebih dari 2.100 orang di negara tersebut meninggal dunia.

Selain itu, gempa juga menyebabkan fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, kantor dan rumah ibadah juga rusak parah.

Di tengah situasi tersebut, Amerika Serikat dan sejumlah pihak swasta memberikan bantuan cepat untuk meringankan beban Haiti.

Mayor Jenderal Hank Taylor mengatakan bahwa Amerika Serikat telah mengerahkan beberapa helikopter angkut berat dan pesawat lain untuk memindahkan pasokan bantuan dan personel ke zona bencana dan telah mengirim USS Arlington untuk menyediakan transportasi tambahan dan kemampuan medis.

Sayangnya, kebutuhan di Haiti sangat ekstrem dan bencana susulan melanda, yakni hujan lebat dari Badai Tropis Grace. Kondisi itu memperburuk situasi dan membuat banyak warga Haiti banyak yang tidak mendapatkan bantuan makanan atau medis yang memadai.

Di tengah situasi genting tersebut, terjadi insiden memilukan yang memperkeruh suasana. Sebuah rumah sakit besar di ibu kota Port-au-Prince, yang menampung banyak korban luka akibat gempa, ditutup pada Kamis (19/8) selama dua hari.

Penutupan rumah sakit ini dilakukan sebagai bentuk protes atas penculikan dua dokter oleh geng kriminal Haiti. Satu di antaranya adalah ahli bedah ortopedi yang jumlahnya minim di negara tersebut.

Kedua dokter itu bekerja di Rumah Sakit Swasta Bernard Mevs di Port-au-Prince, di mana sekitar 50 korban gempa dirawat.

Dikabarkan Al Jazeera, penculikan dua dokter itu menjadi pukulan besar bagi upaya untuk mengendalikan kekerasan kriminal yang telah mengancam upaya tanggap bencana di Port-au-Prince. Terlebih, pemerintah telah memberlakukan gencatan senjata dengan geng kriminal setelah bencana gempa terjadi.

Saat kekacauan semakin menjadi-jadi, Perdana Menteri Ariel Henry mengatakan pada hari Rabu (18/8) bahwa pemerintahannya akan mencoba untuk tidak mengulangi sejarah tentang salah urus dan koordinasi bantuan. Dia mengacu pada gempa bumi yang menghancurkan tahun 2010, ketika pemerintah dan mitra internasional berjuang untuk menyalurkan bantuan kepada yang membutuhkan di tengah meluasnya bencana.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya