Berita

Jurubicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra/Net

Politik

Demokrat Minta Wakil Rakyat Fokus Atasi Pandemi daripada Berspekulasi Pemilu Mundur

JUMAT, 20 AGUSTUS 2021 | 08:20 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Partai Demokrat enggan menanggapi terlalu jauh spekulasi mengenai isu pemilu 2024 diundur ke tahun 2027. Sebab, hak konstitusi rakyat dalam hal memilih pemimpinnya di 2024 kelak tidak boleh dicabut oleh aturan menyesatkan.

Begitu disampaikan Jurubicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, di Jakarta, pada Jumat (20/8). 

"Bagi Demokrat, masih terlalu dini untuk berspekulasi dan membahas Pemilu 2024. Apalagi kalau ada politisi atau kelompok politisi yang berupaya mencabut hak konstitusional rakyat di 2024 untuk memilih dan dipilih, dengan memundurkan pemilu 2024," kata Herzaky.

Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat ini menyarankan agar para politikus Senayan fokus membantu pemerintah dan masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di situasi sepeda sekarang ini.

“Sebab, masih banyak yang perlu dilakukan," tegasnya.

Saat ini, sambungnya, beberapa indikator Covid-19 cenderung mengalami penurunan dibandingkan beberapa minggu terakhir. Tetapi, itu masih belum rendah seperti sebelum PPKM Darurat tanggal 3 Juli 2021 diberlakukan.

Semakin miris lantaran target testing dan vaksinasi harian saja masih jauh dari harapan.

Isu perubahan skema pemilu DPR, DPD dan Presiden yang semestinya dilakukan pada 2024 ditunda ke 2027 beredar di media sosial. Meskipun, Wakil Ketua Komisi II DPR Saan Mustopa segera membantah kabar itu.

“Enggak ada, pemilu tetap dilaksanakan tahun 2024,” katanya, Sabtu (14/8).

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra meluruskan bahwa yang beredar sebenarnya adalah wacana Pemilu 2024 diundur ke tahun 2027. Dalam wacana ini, kata dia, yang diundur adalah gelaran Pilkada Serentak. Adapun Pilpres dan Pileg tetap digelar tahun 2024.

"Itu menurut yang saya dengar pada wacana revisi UU Pemilu dan Pilkada," kata Ilham.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya