Berita

Kelompok Taliban/Net

Dunia

Taliban Permalukan Gedung Putih, Alat Tempur Pasukan AS Dirampas dan Dipakai Buat Pawai

KAMIS, 19 AGUSTUS 2021 | 10:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kemampuan para pejuang Taliban yang dengan cepat menguasai Afghanistan tak lama setelah Washington memutuskan untuk menarik diri, menimbulkan tanya soal bagaimana hal itu bisa terjadi, sementara selama dua dekade tentara yang dipimpin AS bercokol di sana.

Pertanyaan soal itu makin mencuat setelah beredar video yang menunjukkan gerilyawan Islam itu berpawai dengan senjata rampasan milik tentara Amerika.

Dalam video, nampak para pejuang Taliban bebas berparade di jalan-jalan dengan kendaraan lapis baja milik pasukan AS sambil mengacung-acungkan senjata api yang dipasok negara itu dan menaiki helikopter Black Hawk Amerika.

Kelompok Taliban juga dengan mudah menyita sejumlah besar persenjataan, peralatan dan amunisi dari angkatan bersenjata Afghanistan, sebagian besar dipasok selama dua dekade terakhir oleh Washington.

Media sosial menunjukkan pejuang Taliban membawa senapan serbu M4 dan M18 dan senjata penembak jitu M24, mengemudi di sekitar Humvee AS yang ikonik dan, dalam satu video, tampaknya mengenakan seragam taktis pasukan khusus gaya AS.

Gambar-gambar tersebut seolah mendukung serangan politik yang ditujukan terhadap Presiden Joe Biden karena dugaan kesalahan penanganan penarikan AS dari negara itu setelah 20 tahun perang.

Sebagian besar peralatan itu disita dari pasukan Afghanistan yang, meskipun telah menjalani pelatihan selama dua dekade dan puluhan miliar dolar dari Amerika Serikat, tetap saja kebobolan saat ibu kota Kabul menyerah pada Taliban tanpa perlawanan.

Menurut angka resmi, militer AS memasok tentara Afghanistan dengan lebih dari 7.000 senapan mesin, 4.700 Humvee dan 20.000 granat dalam beberapa tahun terakhir.

Afghanistan juga telah menerima artileri dan drone pengintai dari Washington, serta lebih dari 200 pesawat, baik sayap tetap dan helikopter.

Namun, operasi lanjutan mereka sangat bergantung pada dukungan teknis dan suku cadang AS.

Para ahli mengatakan, senjata dan kendaraan yang dirampas akan memperluas kekuatan Taliban tetapi hanya terbatas.

“Senjata paling berbahaya yang telah direbut Taliban adalah howitzer D-30 dan aset Angkatan Udara Afghanistan,” kata Jonathan Schroden, direktur Program Penanggulangan Ancaman dan Tantangan di CNA, sebuah konsultan keamanan Washington.

"Tidak jelas apakah mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan semua platform udara yang mereka rampas, tetapi mereka telah menunjukkan kemampuan untuk menggunakan howitzer itu," katanya.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

HUT ke-497 Kota Jakarta

Minggu, 19 Mei 2024 | 14:01

Alami Demam Tinggi, Raja Salman Kembali Jalani Pemeriksaan Medis

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:56

Aktivis Diajak Tiru Akbar Tanjung Keluar dari Zona Nyaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:54

Teater Lencana Membumikan Seni Pertunjukan Lewat "Ruang Tunggu"

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:36

Bamsoet Ungkit Lagi Cerita Pilu Golkar saat Dipimpin Akbar Tanjung

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:26

Alumni Usakti Didorong Berperan Membangun Indonesia

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:12

Diserang Rusia, 9.907 Warga Ukraina Ngacir dari Kharkiv

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Banyak Guru Terjerat Pinjol Imbas Kesejahteraan Minim

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Wantim Golkar DKI Pamer Zaki Bangun 29 Stadion Mini di Tangerang

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:39

Prabowo-Gibran Diyakini Bawa Indonesia Jadi Macan Asia

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:26

Selengkapnya