Berita

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan/Ist

Publika

Interpelasi Formula E Bagian Kreativitas Fitnah untuk Anies

KAMIS, 19 AGUSTUS 2021 | 09:57 WIB

KETIKA Jakarta zona merah, dihujatlah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan oleh buzzer fulusisme. Namun ketika bersih menjadi zona hijau, congornya teriak sukses pemerintahan pusat.

Pola adu domba pusat dan daerah yang miskin logika. Dunguer pengkhianat bangsa ya begitu kerjanya. Nol otak.

Presiden Jokowi minta Jakarta bisa 70 persen vaksin akhir Agustus, Anies selesaikan di akhir Juli. Cara seksi dalam implementasi kerja adalah contoh yang mesti ditiru pimpinan sekelas gubernur ibukota.


Memang kaum dunguer anti-Anies selalu mencari cara mendongkel atau setidaknya bergairah untuk mempermalukan Anies di ruang publik. 'Telor' goreng yang enggak pernah dapat sapinya.

Tiga belas tanda tangan anggota DPRD seakan 'pil ekstasi' buat menyerang Anies di kasus Formula E yang tertunda pelaksanaannya karena pandemi.

Padahal Anies paham konstitusi, DPRD mau interpelasi mau angket pasti akan dihadapi. Enggak pakai koar-koar ala Ahok.

Yang disebut terakhir ini adalah mantan Gubernur yang gagal paham terkait konstitusi lembaga DPRD sehingga kegaduhan yang kerap muncul.

Anies dengan kelas edukasinya mampu membangun hubungan yang sinergi tanpa keangkuhan eksekutif, apalagi dibantu Wagub Ariza Patria yang berasal dari partai pendukung.

Beda dengan Gubernur Bali yang mendapat teguran keras, upaya menihilkan sukses Anies melaksanakan PPKM adalah serial dunguer lainnya. Pujian kepada Anies atas concern melaksanakan PPKM datang langsung dari presiden.

Kebenaran itu kadang menyakitkan.

Jadi interpelasi Formula E itu tampaknya sekedar bagian kreatifitas pesan sponsor perancang formula fitnah Anies yang selama ini dilakoni para 'haters' dan buzzerRp.

Tontonin saja formula model FA (Fitnah Anies) ini agar terlihat ada kerjanya.

Adian Radiatus
Pemerhati sosial politik

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya