Berita

Analis ekonomi dari Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Gede Sandra/Net

Politik

Catatan untuk RAPBN 2022: Lemahnya Inovasi Sumber Pendapatan tapi Bernafsu Belanja Lewat Utang

RABU, 18 AGUSTUS 2021 | 18:06 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2022 yang diumumkan Presiden Joko Widodo pada Rapat Tahunan MPR RI pada Senin (16/8) mendapat beragam kritik serta masukan dari banyak kalangan.

Analis ekonomi dari Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Gede Sandra, menjadi salah seorang yang memberikan catatan evaluatif terhadap RAPBN 2022. Di mana ia melihat ada selisih yang cukup besar antara penerimaan negara yang diproyeksi Rp 1.840 triliun dengan belanja negara yang diproyeksi mencapai Rp 2.708 triliun.

"Sepertinya yang terjadi saat ini keuangan Negara yang dikelola oleh Pemerintah sudah
sangat-sangat lebih besar pasak daripada tiang. Penerimaan negara tidak mencukupi untuk membiayai belanja negara," ujar Gede Sandra dalam keterangan tertulis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (18/8).

Salah satu poin yang dikritik Gede Sandra dalam RAPBN 2022 adalah terkait proyeksi penerimaan negara dari pajak, yang tertulis di dalam dokumen nota keuangan negara 2022 berada di kisaran Rp 1.506 triliun atau 8,4 persen dari PDB.

"Nilai tersebut masih di bawah penerimaan pajak tahun 2018 dan 2019 yang berturut-turut sebesar Rp 1.518 triliun (10,2 persen dari PDB) dan Rp 1.546 triliun (9,7 persen dari PDB)," ungkapnya.

Gede Sandra menilai, penerimaan pajak yang sangat rendah tersebut, terutama bila dibandingkan dengan PDB (tax ratio) adalah karena langkah pemerintah sendiri mengeluarkan PP 30/2020, yang isinya menurunkan tarif PPh badan dari sebelumnya 25 persen menjadi 22 persen di tahun 2021, dan selanjutnya menjadi 20 persen di tahun 2022.

"Penerimaan PPh tahun 2022 direncanakan hanya Rp 680 triliun, jauh di bawah penerimaan PPh tahun 2018 dan 2019, sebelum adanya PP 30/2020, yang berturut-turut sebesar Rp 750 triliun dan Rp 772 triliun," paparnya.

Selain itu, lemahnya inovasi pemerintah menemukan sumber pendapatan pajak baru juga menyebabkan penerimaan pajak tertekan. Gede Sandra melihat pemerintah seharusnya mulai membidik pajak pendapatan kapital (capital gain tax).

"Saat ini pajak capital gain relatif tidak ada, terutama untuk transaksi pasar keuangan seperti saham dan surat utang. Padahal potensi pertambahan pajak capital gain dapat mencapai Rp 100-an triliun setiap tahun, bila dilaksanakan dengan efektif," ucapnya.

Dari satu contoh perencanaan APBN 2022 tersebut, Gede Sandra meminta pemerintah untuk bersikap bijaksana dalam mengelola anggaran dan pendapatan negara. Bukan malah kembali menarik utang baru untuk menutupi defisit.

"Demi memuaskan nafsu belanja, pemerintah harus berutang dengan bunga yang sangat tinggi, mencekik. Bunga tinggi, seperti bunga di tengkulak," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya