Berita

Para pemimpin partai politik diperkirakan akan melakukan audiensi dengan Raja Malaysia di Istana Negara/Bernama

Dunia

Raja Malaysia Bertemu Pemimpin Politik, Bahas Kursi Perdana Menteri

SELASA, 17 AGUSTUS 2021 | 14:50 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Istana Negara Malaysia kembali mengundang sorotan publik pada hari ini (Selasa, 17/8), lantaran para pemimpin partai politik diperkirakan akan melakukan audiensi dengan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Menurut sumber anonim yang dikutip media Malaysia Bernama, audiensi akan dimulai pukul 14.00 waktu setempat dengan melibatkan pimpinan partai politik menyusul pengunduran diri Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri kemarin (Senin, 16/8).

Di antara mereka yang dijadwalkan untuk melakukan audiensi dengan Raja Malaysia adalah presiden partai politik Anwar Ibrahim dari PKR, Ahmad Zahid Hamidi dari UMNO, Mohd Shafie Apdal dari Warisan dan Mukhriz Mahathir dari Pejuang.

Pertemuan ini dilakukan menyusul pengunduran Muhyiddin dan seluruh kabinet. Pengunduran diri itu diterima Raja Malaysia kemarin. PAda saat ang bersamaan, Raja juga menunjuk Muhyiddin sebagai perdana menteri sementara sambil menunggu penunjukan perdana menteri baru.

Diperkirakan bahwa audiensi hari ini juga akan membahas soal pengganti Muhyiddin di kursi perdana menteri.

Pengunduran diri Muhyiddin terjadi di tengah pertikaian politik yang sedang berlangsung di Malaysia. Awal bulan ini, sejumlah anggota parlemen Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang dipimpin oleh presiden partai Ahmad Zahid Hamidi, menarik dukungan mereka untuk Muhyiddin. Hal itu menyebabkan Muhyiddin semain kehilangan suara mayoritas di parlemen.

Meski begitu, Muhyiddin pada awalnya masih bersikeras bahwa dia masih memimpin mayoritas parlemen, dan berjanji untuk membuktikan legitimasinya melalui mosi percaya yang dijadwalkan akan diajukan di parlemen pada 7 September mendatang.

Pada Jumat pekan lalu (13/8) dia juga muncul dalam pidato yang disiarkan televisi untuk mencari dukungan bipartisan untuk bertahan dari mosi percaya diri.

Namun, usulannya ditolak oleh Pakatan Harapan (PH). Mereka menilai bahwa pidato Muhyiddin adalah pengakuan terbuka bahwa ia telah kehilangan dukungan dari mayoritas Majelis Rendah. Blok oposisi memintanya untuk mundur.

UMNO juga mengatakan tidak akan mempertimbangkan tawaran dari seseorang yang tidak lagi memiliki legitimasi, merujuk pada Muhyiddin.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya