Berita

Taliban menguasai Afghanistan/Net

Dunia

Pengamat UI: Taliban Kuasai Afghanistan karena AS Mundur Terlalu Cepat

SENIN, 16 AGUSTUS 2021 | 14:16 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Taliban berhasil menguasai Afganistan karena memiliki posisi dominan. Pasalnya, Amerika menarik mundur pasukannya di Afganistan sebelum musim dingin tiba.

"Mereka dalam posisi dominan dan sudah siap dari awal. Saya dengar, bekas panglima bilang harusnya penarikan mundur pasukan AS itu di musim dingin, bukan sekarang. Sekarang mereka kuat. Kalau musim dingin dia enggak keluar,” kata Direktur Pusat Kajian Wilayah Amerika UI, Suzie Sudarman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (16/8).

Keputusan menarik mundur pasukan AS sebelumnya disampaikan oleh Presiden Joe Biden. Namun bagi Suzie, hal itu bukan sepenuhnya kesalahan Biden, melainkan presiden sebelumnya, Donald Trump yang telah mengeluarkan kebijakan saat masih menjadi presiden untuk menarik mundur pasukannya.


Pada Februari 2020 silam, Trump dan Taliban sempat membuat kesepakatan damai yang berisi bahwa AS akan tarik mundur pasukan. Syaratnya, Taliban harus mengurangi kekerasan dan mau berdialog dengan pemerintah Afghanistan.

"Biden tidak salah. Karena ini kan template-nya ada dari Donald Trump, yang menetapkan pokoknya 'saya enggak mau tau harus keluar karena harganya sudah terlalu mahal untuk peperangan tersebut, udah triliun dolar'. Sudah 20 tahun lamanya,” katanya.

Di sisi lain, politik domestik di Amerika Serikat tersebut, kata Suzie, akan mempengaruhi para pemilih pemimpin berikutnya, hingga menjadi beban negara untuk melanjutkan kebijakan atau administrasi dari pemerintahan sebelumnya.

Suzie mengatakan, Biden sudah lama tidak sepakat dengan keterlibatan AS terhadap politik di Afganistan. Namun hal itu baru diungkap Trump saat menjadi presiden dan mencabut semua pasukannya dari Afganistan.

“Dia semacam terjebak dalam ucapan-ucapan sebelumnya, tapi Joe Biden dari zaman Obama sudah tidak setuju dengan keterlibatan Amerika di Afganistan. Kebetulan yang menyuarakan dulu Donald Trump, tapi Joe Biden seiramalah,” tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya