Berita

Hadia Essazada, melarikan diri dari Afghanistan ke AS/Net

Dunia

Taliban Menang, Luka Lama Gadis Afghanistan yang Jadi Saksi Kekejaman Kembali Terkuak

SENIN, 16 AGUSTUS 2021 | 12:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kemenangan Taliban atas Afghanistan membuka luka lama seorang gadis 20 tahun yang harus menyaksikan penyiksaan yang dialami ayah dan adik laki-lakinya, disusul dengan kematian adiknya itu dengan cara yang tragis.

Sambil menangis, Hadia Essazada mengisahkan bahwa ayah dan saudara laki-lakinya dipukul dan diseret oleh kelompok itu yang datang menggeruduk rumahnya.

"Ayah dan saudara laki-laki saya adalah bagian yang ikut berjuang melawan kekuasan Taliban di tahun 1990," isak Essazada.

Karena hal itu pulalah, dua orang yang sangat dicintainya harus menjadi sasaran Taliban.

"Pertama kali mereka memukuli ayah saya dengan tongkat besi karena mereka mencari adik saya," katanya.

Ayah dan adiknya melarikan diri dari rumah mereka di utara kota Mazar-I-Sharif. Tetapi setelah enam bulan, Taliban kembali mendatangi rumah mereka dan menyeret adiknya lalu membawanya pergi.

"Saya tidak tahu berapa hari telah berlalu ketika seorang penjaga toko di lingkungan kami datang kepada ayah saya untuk memberi tahu dia bahwa putranya terbunuh," katanya.

Adiknya telah menjadi korban kebiadaban Taliban. Mayat adiknya diseret ke jalan-jalan, lalu dibiarkan begitu saja. Selama berminggu-minggu tidak ada yang berani mendekati jenazah itu karena ancaman Taliban, sampai kemudian jenazah itu menjadi santapan anjing jalanan.

Trauma itu yang membuat Essazada kini tergidik saat mendengar kemenangan Taliban atas tanah airnya. .
Meski kini Essazada telah tinggal di Amerika dan berusia 20 tahun, luka lama itu tidak bisa ia lupakan begitu saja.

Ia yakin, Taliban tidak seperti yang dijanjikannya belakangan ini bahwa mereka akan berlaku damai dan meninggalkan ektremisme.

"Mereka tidak akan berubah sedikit pun," ujar Essazada.

Essazada terus menangis mendengar Taliban kembali memegang kendali atas Afghanistan. Membuatnya tidak akan pernah ingin menginjakkan kakinya di sana.

Dalam kesedihan ia bertanya kepada BBC, "Apakah Anda benar-benar ingin kembali ke Afghanistan lagi?"

Kemajuan Taliban dalam merebut kembali Afghanistan membuat semua pihak menyalahkan keputusan Presiden Joe Biden atas penarikan AS yang tergesa-gesa.

Bagi para pengkritiknya, keputusan untuk mengakhiri konflik terpanjang di Amerika telah membatalkan kerja keras dan pengorbanan selama 20 tahun. Membuka jalan bagi bencana kemanusiaan dan mempertanyakan kredibilitas AS.

Ketika Biden mengatakan Afghanistan bisa mengurus sendiri negaranya setelah penarikan pasukan, banyak pihak yang skeptis. Sekarang, hal itu terbukti. Afghankistan telah jatuh.

Kekalahan Afghanistan memunculkan pertanyaan, apakah pemilih Biden akan menyesali langkah Biden itu.

Dalam masa kampanyenya untuk pemilihan presiden, Biden mengatakan bahwa AS seharusnya memiliki pasukan di Afghanistan hanya untuk memastikan bahwa tidak mungkin bagi Taliban dan ISIS atau al-Qaeda untuk membangun kembali pijakan di sana.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya