Berita

Helikopter CH-146 Griffon Kanada terbang di belakang tentara selama patroli di distrik Panjwai provinsi Kandahar, di Afghanistan selatan, 27 Juni 2011/Reuters

Dunia

Taliban Semakin Berkuasa, Kanada Kirim Pasukan Khusus untuk Bantu Evakuasi Staf Diplomatik di Afghanistan

JUMAT, 13 AGUSTUS 2021 | 14:08 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kelompok militan Taliban semakin bergerak maju menduduki lebih banyak wilayah di Afghanistan. Hingga pekan ini, Taliban diketahui telah menguasai lebih dari 60 persen wilayah di Afghanistan, setelah melalui serangkaian pertempuran dengn pasukan pemerintah.

Situasi tersebut membuat khawatir banyak negara, tidak terkecuali Kanada. Negara itu akan mengikuti langkah Amerika Serikat dan Inggris untuk mengerahkan pasukan khusus demi membantu mengevakuasi staf diplomatik dari Kedutaan Besar Kanada di Afghanistan.

Menurut keterangan seorang pejabat Kanada yang tidak disebutkan namanya kepada Associated Press pada Kamis malam (12/8), pasukan khusus Kanada itu akan bekerja bersama rekan-rekan Inggris dan Amerika Serikat untuk memastikan personel sipil meninggalkan negara itu dengan aman saat pertempuran meningkat di Afghanistan.


Meski begitu, tidak ada rincian soal berapa banyak pasukan khusus yang akan ditugaskan itu. Akan tetapi, sumber lain mengatakan bahwa jumlahnya akan lebih kecil dari penempatan dii kedutaan Washington atau London, yang mencakup 600 tentara Inggris dan 3.000 tentara Amerika Serikat.

Di sisi lain, mengutip kabar yang dimuat Russia Today, sejumlah warga negara Afghanistan yang bekerja untuk pemerintah Kanada, serta keluarga mereka, juga berharap untuk dievakuasi bersama dengan warga negara Kanada. Namun sejauh ini, para pejabat belum memutuskan ke mana mereka harus pergi.

Sejak awal bulan ini, satu pesawat penuh pekerja Afghanistan dikirim ke Kanada di tengah serangan terbaru Taliban.

Evakuasi cepat korps diplomatik Kanada ini dilakukan setelah Taliban melanjutkan serangan di Afghanistan untu merebut kendali di sejumlah kota. Perkembangan terbaru, pada Kamis (12/8), Taliban menguasai Kandahar, kota terbesar kedua di negara itu dan sebelumnya merupakan rumah misi militer Kanada.

Kemudian di malam hari, seorang juru bicara Taliban menyatakan bahwa kelompok militan itu juga telah merebut Lashkar Gah, ibu kota provinsi Helmand.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya