Berita

Lembaga pemasyarakatan (Lapas)/Net

Hukum

Pengamat Anggap Rutan dan Lapas Masih Jadi Tempat "Aman" Berbisnis Narkotika

RABU, 11 AGUSTUS 2021 | 21:44 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Upaya pemberantasan peredaran narkotika di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas) dan rumah tahanan (Rutan) hingga kini dianggap belum berjalan maksimal. Rutan dan Lapas masih dianggap sebagai tempat paling aman berbisnis narkoba.

Hal tersebut disampaikan pengamat kebijakan lembaga Universitas Indonesia, Arthur Josias Simon Runturambi merujuk pada hasil ungkap kasus Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Mabes Polri yang mendapati peredaran narkoba kelas kakap dikontrol para napi dari dalam rutan dan lapas.

"Hingga kini program yang digagas Ditjen PAS dalam membenahi rutan dan lapas kurang efektif," tutur Arthur Josias, Rabu (11/8).


Arthur lantas menyinggung program pemindahan napi bandar narkoba ke Lapas Nusakambangan. Baginya, program tersebut hanya membuang anggaran karena tidak didahului pembenahan sumber daya manusia (SDM) petugas.

Lapas Nusakambangan yang berklasifikasi Lapas super maximum security memang memiliki keamanan ketat dan dilengkapi sejumlah peralatan pengawasan mutakhir. Namun hal itu tidak berarti bila keberadaan ada oknum petugas turut membantu napi menyelundupkan handphone untuk berbisnis narkoba.

Arthur melanjutkan, pentingnya pembenahan SDM di tubuh Ditjen PAS mendesak dilakukan sebagai kunci pemberantasan narkoba di rutan dan lapas. Publik pun masih ingat dengan kasus Karutan Kelas I Depok, Anton yang diringkus jajaran Satresnarkoba Polrestro Jakarta Barat pada 25 Juni 2021 lalu karena kasus sabu.

Menurut Arthur, carut-marutnya kinerja petugas Ditjen PAS di rutan dan lapas berimbas pada kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN) yang sia-sia.

"Sehingga BNN panas. Di dalam Lapas sendiri tidak ada kepastian, mana cara membedakan antara bandar dan penyalahguna. Ketika masuk ke lapas itu begitu saja," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya