Berita

Direktur Utama, Irfan Setiaputra/Repro

Bisnis

Masalah Keuangan Belum Kelar, Serikat Karyawan Garuda Protes ke Erick Thohir Soal Kinerja Irfan Setiaputra dkk

SELASA, 10 AGUSTUS 2021 | 14:25 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Masalah keuangan yang melilit perusahaan penerbangan plat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, belum juga selesai ditangani jajaran direksi yang menjabat.

Tak tinggal diam, Serikat Karyawan Garuda Indonesia Bersatu yang terdiri dari Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga), Asosiasi Pilot Garuda (APG), dan Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), menemui Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk membeberkan persoalan yang terjadi, pada Selasa (10/8).

Koordinator Serikat Karyawan Garuda Indonesia Bersatu, Tommy Tampatty mengatakan, hari ini pihaknya menemui Erick Thohir untuk membahas dua masalah yang dihadapi maskapai penerbangan tertua milik negara ini.


Di mana Tommy memaparkan, masalah yang pertama adalah terkait dengan keuangan khususnya soal utang yang menumpuk di tengah kinerja maskapai yang turun akibat situasi pandemi Covid-19.

"Dan yang Kedua adalah permasalahan fundamental bisnis yang perlu ditata kembali dan dikelola secara optimal, guna mengoptimalisasi pendapatan," ujar Tommy dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (10/8).

Dari dua masalah tersebut, Tommy beserta rekan-rekannya di Serikat Karyawan Garuda Indonesia Bersatu melihat manajemen perusahaan saat ini tidak diurus dengan baik oleh Direktur Utama, Irfan Setiaputra, berserta jajaran direksi lainnya.

Sehingga ia mengira, ada kebutuhan untuk mengganti orang yang sangat mengerti bisnis maskapai, agar masalah yang tengah melanda Garuda Indonesia sekarang ini bisa segera diperbaiki.

"Karena fakta selama ini terkesan manajemen melakukan salah asumsi, bahwa masalah Garuda hanya masalah keuangan semata, dan yang terjadi adalah manajemen berkutak kutik pada proses reengeneering bidang keuangan semata termasuk restrukturisasi hutang sebagai pilar utamanya," papar Tommy.

Selain itu, Tommy juga melihat jajaran direksi Garuda Indonesia belum menyentuh akar masalah yang terjadi, dan cenderung memindahkan masalah jangka pendek menjadi masalah jangka panjang. Padahal masalah  fundamental bisnis untuk penciptaan laba itu yang jauh lebih penting yang selama ini agak terabaikan.

"Seperti dalam hal ketepatan memilih alat produksi, ketepatan memilih rute yang diterbangi dan ketepatan people process technology yang dijalankan sehingga bisnisnya menjadi untung," tuturnya.

Untuk ke depannya, Serikat Karyawan Garuda Indonesia Bersatu juga memandang perlu adanya pengembangan Ecosystem Aviasi dan Pariwisata dalam suatu strategi bertahan dan tumbuh melalui kolaborasi dan sinergi yang kuat antar BUMN/BUMD, Swasta UMKM dan Pemerintah serta semua stake holder.

Untuk itu, Tommy menegaskan terkait pertemuannya dengan Erick Thohir adalah dalam ranka penyelamatan Flag Carrier Garuda Indonesia, khususnya dalam hal melakukan restrukturisasi hutang.

"Kiranya Bapak Menteri BUMN memilih opsi tanpa PKPU sebagaimana dukungan dari Komisi VI DPR-RI, mengingat sejak awal Direktur Utama dan Jajaran Direksi Garuda Indonesia lebih memilih penyelesaian melalui opsi melalui proses PKPU," ujar Tommy.

Kemudian harapan kedua yang disampaikan Serikat Karyawan Garuda Bersatu adalah terkait dengan menjaga kelangsungan Flag Carrier Garuda Indonesia.

"Kiranya dalam RUPS tanggal 13 Agustus 2021 nanti Bapak Menteri BUMN dapat mengambil keputusan yang terbaik atas semua mata acara agenda RUPS," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya