Berita

Bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi anti huru hara di Bangkok, Thailand/Net

Dunia

Tuntut PM Prayuth Mundur, Unjuk Rasa Warga Thailand Diwarnai Bentrok dengan Aparat

MINGGU, 08 AGUSTUS 2021 | 06:43 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kegagalan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap ekonomi telah memicu kegeraman warga Thailand. Mereka pun menggelar aksi unjuk rasa anti-pemerintah yang berujung bentrok dengan aparat.

Aksi unjuk rasa anti-pemerintah yang diikuti lebih dari seribu orang digelar menuju Gedung Pemerintah, yang menjadi kantor Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha pada Sabtu (7/8).

"Kami ingin Prayuth mengundurkan diri karena orang-orang tidak mendapatkan vaksin. Kami tidak punya pekerjaan dan penghasilan, jadi kami tidak punya pilihan selain protes," seru seorang pengunjuk rasa pria berusia 23 tahun, seperti dikutip Reuters.

Sejauh ini, hanya 6 persen dari total populasi Thailand yang berjumlah lebih dari 66 juta orang yang telah divaksinasi penuh. Sementara mayoritas wilayah, termasuk Bangkok memberlakuan penguncian untuk mencegah penyebaran virus.

Warga yang frustasi dengan penanganan krisis kesehatan dan ekonomi yang memburuk tidak mengindahkan penguncian dan menjalankan aksi protes dalam beberapa pekan terakhir.

Pada Sabtu, Thailand sendiri mencatat hampir 22 ribu kasus Covid-19 dan 212 kematian. Totalnya, Thailand sudah melaporkan 736.522 kasus Covid-19 dengan 6.066 kematian.

Sekitar seratus petugas polisi anti huru hara mempersiapkan diri dnegan menutup jalan dekat Monumen Kemenangan di ibukota Bangkok dengan kontainer, sembari menembakkan meriam air, gas air mata, dan peluru karet demi menghentikan unjuk rasa.

Jurubicara kepolisian Krisana Pattanacharoen mengatakan, bentrokan pecah dengan para pengunjuk rasa melemparkan bom pingpong, batu, dan kelereng.

"Gas air mata dan peluru karet digunakan untuk mengendalikan massa. Tujuan kami adalah menjaga ketertiban," tambahnya.

Menurut Pusat Medis Darurat Erawan, setidaknya dua warga sipil dan tiga petigas terluka. Namun puluhan pengunjuk rasa juga tampak dibopong menggunakan motor dan ambulans.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya