Berita

Penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan/Getty Images

Dunia

Situasi Makin Mengkhawatirkan, Kedubes AS Desak Warganya Segera Angkat Kaki dari Afghanistan

MINGGU, 08 AGUSTUS 2021 | 06:22 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Meningkatnya kekerasan di Afghanistan membuat Amerika Serikat (AS) mendesak seluruh warganya untuk meninggalkan negara itu.

Kedutaan Besar AS di Kabul pada Sabtu (7/8) mengeluarkan peringatan kepada warga Amerika untuk segera meninggalkan Afghanistan dengan alasan masalah keamanan.

"Kedubes AS mendesak warga AS untuk segera meninggalkan Afghanistan menggunakan opsi penerbangan komersial yang tersedia mengingat kondisi keamanan dan pengurangan staf," ujar kedutaan, seperti dikutip Sputnik.

Berdasarkan perintah Departemen Luar Negeri pada 27 April, staf Kedubes AS di Kabul yang dapat bekerja dari jarak jauh sudah meninggalkan Afghanistan. Akibat pengurangan staf, terjadi hambatan bantuan tepat waktu kepada warga AS dalam situasi darurat.

Kedubes mengatakan warga AS di Afghanistan dapat menggunakan pinjaman repatriasi jika mereka mengalami kesulitan ekonomi untuk membeli tiket penerbangan komersial.

Selain itu, warga negara AS diingatkan untuk mendaftarkan diri sehingga kedutaan dapat terus memperbarui informasi mereka jika terjadi keadaan darurat dan menginformasikan penerbangan evakuasi di masa depan.

Dalam pernyataannya, kedubes menyoroti ancaman berupa kejahatan, terorisme, kerusuhan sipil, penculikan, konflik bersenjata, dan Covid-19 atas peringatan tersebut.

Afghanistan mengalami lonjakan kekerasan karena Taliban meningkatkan tindakan ofensif sejak pasukan asing memulai penarikannya. Penarikan itu diatur dalam perjanjian yang ditandatangani Taliban dan AS di Doha pada Februari 2020.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Bey Machmudin Ogah Dipinang Demokrat Maju Pilgub Jabar

Rabu, 15 Mei 2024 | 02:41

UPDATE

Rupiah Tertekan ke Level Rp15.985 per Dolar AS

Jumat, 17 Mei 2024 | 12:08

Makan Siang Gratis Didorong Jadi Social Movement

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:44

Adik Kim Jong Un Bantah Ada Transaksi Senjata dengan Rusia

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:40

Kementerian Baru Harus Akomodir Kebutuhan Anak Muda

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:30

Penertiban NIK Jangan Sampai Ganggu Hak Nyoblos Warga

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:29

Kapal Pembawa Pasokan Senjata Israel Dilarang Berlabuh di Spanyol

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:24

Prabowo Mesti Coret Nadiem Makarim dari Daftar Menteri

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:20

Rumah Mewah Bak Istana Tersangka Korupsi Timah Disita

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:18

Stafsus BKPM Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara

Jumat, 17 Mei 2024 | 11:03

Tokoh Masyarakat Jagokan Dailami Maju Pilgub Jakarta

Jumat, 17 Mei 2024 | 10:51

Selengkapnya