Berita

Ilustrasi Pendidikan Vokasi/Net

Politik

Alokasikan Dana Rp 500 Juta, Program Riset Terapan Vokasi Kemendikbudristek Diserbu Pendaftar

JUMAT, 06 AGUSTUS 2021 | 23:03 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Program riset keilmuan terapan dalam negeri untuk menyelesaikan persoalan yang ada di industri dan masyarakat kembali digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Program yang dilaksanakan dengan mengacu pada demand driven ini juga menekankan kemitraan antara perguruan tinggi vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.

Koordinator Kemitraan dan Penyelarasan Bidang Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Agus Susilohadi mengatakan, program ini diperuntukan khusus untuk insan perguruan tinggi vokasi.

"Program riset terapan yang kita rancang ini berbasis pada kemitraan antara perguruan tinggi vokasi dengan DUDI. Kami mencoba untuk membangun ekosistem riset yang sinergis aplikatif dan memberi manfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat," ujar Agus melalui keterangan tertulis, Jumat (6/8).

Pendanaan program ini, kata Agus, bersumber dari LPDP dengan ajuan maksimal setiap usulan sebesar Rp 500 juta. Meski begitu, Kemendikbudristek mendapatkan kewenangan untuk merancang skema, menentukan persyaratan, menentukan kriteria penerima, serta menyelenggarakan seleksi pemenang.

Agus mengatakan, program ini dirancang untuk mendorong riset yang integratif dan kolaboratif. Sehingga tim pengusul riset harus melakukan risetnya secara keilmuan yang multidisiplin.

"Program ini nanti juga diharapkan dapat menjadi salah satu Project Based Learning bagi mahasiswa vokasi. Oleh karena itu, kami berharap program ini juga nanti bisa menggandeng mahasiswa ke dalam tim riset," ujar Agus.

Menurutnya, semangat yang disampaikan melalui program ini tergolong cukup unik dan baru, yaitu riset berbasis demand driven. Artinya, para periset harus mampu menjawab masalah riil di dunia usaha dan dunia industri juga di masyarakat.

Program yang telah diluncurkan pada tanggal 23 Juni 2021, dan ditutup pada tanggal 6 Agustus 2021. Jumlah proposal yang masuk sudah jauh melampaui target, yaitu tiga kali lipat dari jumlah yang nanti akan lolos sebanyak 51 usulan.

"Jumlah yang sudah submit Expression of Interest (EoI) sudah lebih dari 200, sedangkan yang membuat akun untuk usulan di laman pendaftaran sudah lebih dari 500. Jadi besar kemungkinan yang akan submit akan melonjak tajam di hari terakhir nanti," ungkap Agus.

Dalam penyusunan Expression of Interest ini, penyelenggara  banyak sekali mendapat pertanyaan yang datang dari perguruan tinggi. Menurut Agus, pertanyaan tersebut banyak yang bersifat substantif dan teknis. Pertanyaan yang diajukan biasanya mengenai memilih area, kemudian cara mengisi draft Expression of Interest, dan cara mendaftarkan anggota periset serta mitra riset.

"Banyak pertanyaan seputar itu. Kami menyadari betul bahwa butuh waktu bagi bapak ibu sekalian dari perguruan tinggi untuk memahami sistem pendaftaran melalui web," kata Agus.

Sementara itu, Tim Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Kemendikbudristek, Hedy R. Agah menambahkan, orientasi program ini agar tim periset dari perguruan tinggi vokasi mampu dalam pemenuhan kebutuhan demand driven.

Pada tahap awal, seleksi akan fokus pada penilaian Expression of Interest. Jika lolos, calon penerima baru diminta untuk mengunggah proposal secara lengkap.

"Membangun budaya riset kemitraan sinergis antara dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa calon periset dari berbagai perguruan tinggi vokasi dengan mitra DUDI atau organisasi masyarakat sipil," tuturnya.

"Tim periset juga diharapkan dapat berkontribusi dalam menyelesaikan masalah di DUDI khususnya sektor UMKM serta masyarakat," pungkas Hedy.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya