Berita

Analis komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga/Net

Politik

Jamiluddin Ritonga: Kritik PDIP Hanya Basa-basi, Tujuannya Menggerek Elektabilitas Partai dan Puan

JUMAT, 06 AGUSTUS 2021 | 08:32 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kritik pada kader PDI Perjuangan pada kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dinilai sekadar basa-basi. Tujuannya untuk mencitrakan bahwa mereka masih berada di posisi yang pro dengan rakyat.

Begitu kata analis komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menanggapi aksi kader PDIP seperti Puan Maharani, Effendi Simbolon, dan Masinton Pasaribu yang melayangkan kritik pada pemerintah atas penanganan pandemi.

Menurutnya, kritik yang disampaikan sebenarnya masih dalam rambu-rambu partai pendukung pemerintah.

“Kritik yang mereka layangkan hanya basa-basi untuk mengecoh masyarakat yang seolah-olah pro rakyat," ujar Jamiluddin kepada wartawan, Jumat (6/8).

Kritik kader PDIP ingin mengesankan bahwa Jokowi selama ini terlalu mendengarkan Menko Maritim dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Panjaitan ketimbang Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Namun demikian, meski terdengar nyaring dalam beberapa hari terakhir, kritik yang disampaikan sejatinya masih dalam batas wajar dan sangat terukur, sehingga tidak akan menggoyahkan stabilitas pemerintahan Jokowi.

Ketiga kader itu sebatas ingin memposisikan diri bahwa partai mereka hadir sebagai pembela rakyat dalam penanganan pandemi.

“Posisioning ini perlu ditanamkan ke masyarakat untuk kepentingan Pileg dan Pilpres 202," tutur dekan Fikom IISIP Jakarta 1996 hingga 1999 ini.

Oleh karena itu, kritik mereka lebih berorientasi untuk kepentingan Puan Maharani pada Pilpres 2024 dan PDIP. Yaitu untuk mengerek popularitas dan elektabilitas Puan dan partainya.

"PDIP, meskipun elektabilitasnya masih tertinggi, namun trennya terus menurun. Hal ini tampaknya membuat PDIP mulai gelisah," ucapnya.

"Puan yang digadang-gadang akan menjadi capres pada Pilpres 2024, elektabilitasnya juga masih sangat rendah. Hal ini juga meresahkan elit partai PDIP," demikian Jamiluddin.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

UPDATE

KPK Panggil Bupati Situbondo Karna Suswandi Usut Korupsi Dana PEN

Jumat, 08 November 2024 | 11:59

Jelang Akhir Pekan Emas Antam Melonjak Jadi Rp1,52 Juta

Jumat, 08 November 2024 | 11:57

Namarin: Prabowo Perlu Hidupkan Lagi Dewan Maritim Indonesia

Jumat, 08 November 2024 | 11:55

Bursa Eropa Rebound, STOXX 600 Ditutup Naik 0,62

Jumat, 08 November 2024 | 11:51

Peringati Green March ke-49, Raja Mohammed VI Tegaskan Kembali Hak Maroko atas Sahara

Jumat, 08 November 2024 | 11:47

Kemenkeu Bakal Optimalisasi Aset Gedung untuk Kementerian Baru

Jumat, 08 November 2024 | 11:33

Bawaslu Periksa Kesiapan Jajaran Daerah Jelang Pilkada 2024

Jumat, 08 November 2024 | 11:23

Dukung Program Pemerintah, Marinir Gelar Makan Bergizi Buat Rakyat

Jumat, 08 November 2024 | 11:13

Ketua Fraksi PKS: Tangkap Mafia dan Beking Judi Online

Jumat, 08 November 2024 | 10:55

Begini Suasana Pemutaran Lagu Kebangsaan di Kompleks Parlemen

Jumat, 08 November 2024 | 10:54

Selengkapnya