Berita

Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi, Ajib Hamdani/Net

Bisnis

Hipmi: Indikator Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal II 2021 Masih Semi Absurd Disebut Pencapaian Luar Biasa

KAMIS, 05 AGUSTUS 2021 | 13:48 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Catatan khusus diberikan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), atas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 yang mencapai 7,07 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi, Ajib Hamdani menyatakan, ekonomi nasional yang tumbuh positif pada kuartal II tahun ini memang bisa disebut sebagai momentum berhentinya resesi ekonomi Indonesia.

"Kenaikan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua ini relatif sudah diprediksikan karena ada beberapa indikator yang mendukung ke arah perbaikan dan peningkatan aktivitas ekonomi," ujar Ajib dalam keterangan tertuis, Kamis (5/8).


Ia menjabarkan, indikator pertama yang bisa dilihat adalah Purchase Manager's Index (PMI) yang sangat ekspansif selama periode April-Juni 2021. Di mana, PMI Bulan April menunjukkan angka 54,6. Kemudian pada bulan April terus ekspansif ke angka 55,3 dan sedikit turun di periode Bulan Juni menjadi sebesar 53,5.

"Selama tiga bulan penuh PMI menunjukkan indikasi yang konsisten ekspansif. Sektor permintaan dan sektor supply menggeliat positif," paparnya.

Untuk indikator yang kedua, Ajib menyebutkan faktor kebijakan pengendalian pandemi Covid-19 yang mulai dilonggarkan pemerintah dan ditambah adanya stimulus pencairan THR. Sehingga, meskipun pada momen Idul Fitri pemerintah membatasi mobilitas orang, likuiditas di masyarakat masih mengalir.

"Penambahan likuiditas di masyarakat di perkirakan mencapai lebih dari Rp 150 triliun pada momen tersebut. Sehingga tetap terjadi daya ungkit ekonomi yang relatif signifikan," tuturnya.

Adapun untuk indikator yang ketiga, Ajib melihat melesatnya Harga Batubara Acuan (HBA) secara konsisten di periode kuartal kedua ini menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi kali ini.

Karena dalam catatannya, pada Bulan April 2021 HBA berada di kisaran 86,68 dolar Amerika Serikat per ton atau naik sekitar 2,6 persen. Bulan Mei 2021, HBA meningkat menjadi 89,74 dolar Amerika Serikat per ton atau setara dengan peningkatan 3,53 persen.

Kemudian pada periode Juni 2021, terjadi lonjakan yang begitu luar biasa dengan meningkat menjadi 100,33 dolar Amerika Serikat per ton, dan periode bulan ini terjadi lonjakan sebesar 11,8 persen.

"Peningkatan nilai komoditas batubara ini memberikan multiplier effect yang cukup positif dalam ekonomi nasional," imbuhnya.

Kendati begitu, Ajib mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang positif kali ini memiliki beberapa catatan yang harus diperhatikan pemerintah.

"Pertama, pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen ini dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun 2020, di mana pada periode tersebut terjadi puncak konstraksi ekonomi karena pandemi baru menghantam Indonesia pada Bulan Maret 2020," ucapnya.

Kuartal kedua tahun 2020, Ajib menyebutkan, ekonomi RI minus hingga 5,32 persen, dan menjadi momentum awal resesi ekonomi melanda Indonesia.

"Jadi, indikator pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun 2021 ini masih semi absurd untuk disebut pencapaian yang luar biasa, karena pembandingnya adalah ketika terjadi konstraksi ekonomi yang terdalam," tegasnya.

Maka dari itu, Ajib meminta pemerintah untuk menjaga konsistensi pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh hingga periode selanjutnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya