Berita

Kecewa PPKM diperpanjang Ketua AKAR Gan Bonddilie terkapar di depan Balai Kota Bandung setelah mencoba bunuh diri/RMOLJabar

Publika

Banyak Orang Makin Miskin itu Nyata

KAMIS, 05 AGUSTUS 2021 | 09:32 WIB

SAYA membaca status Facebook menemukan orang menjual perabotan rumah tangganya untuk membeli beras. Sudah tidak ada lagi barang apa yang harus dijual untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya.

Itulah barang-barang terakhir miliknya yang bisa dijual.

Tiba-tiba ada pesan masuk ke handphone. Saya baca. Bunyi pesannya memberi tahu tentang kondisinya yang sakit demam sejak kemarin, tidak ada uang untuk beli obat.


Ada beberapa pesan yang masuk ke handphone dari orang yang berbeda, bunyinya hampir mirip.

Saya termenung: ini Jakarta loh! Bagaimana dengan di daerah?

Saya tidak memiliki data primer. Hanya membaca di media atau di medsos. Kondisinya tidak jauh berbeda. Data BPS 2020 juga begitu: kemiskinan meningkat. Kemungkinan makin meningkat di 2021.

Kita dalam kondisi ibarat buah simalakama pada masa pandemi virus corona baru (Covid-19). Tidak dilakukan pembatasan sosial akan terjadi "booming" covid-19.

Namun demikian, pada saat yang sama akses warga atas ekonomi terganggu. Banyak yang kehantam secara ekonomi: tidak bisa dagang, pemutusan hubungan kerja (PHK), dan lain sebagainya.

Kemiskinan makin bertambah harus ada yang tanggungjawab. Ya, pemerintah, sesuai UUD pasal 27 dan 34. Ada bantuan sosial (Bansos), tidak mencukupi. Jauh dari standar hidup minimal.

Itupun jika menerima Bansos, jika tidak? Bahkan Bansos dikorup. Itu fakta!

Selama ini kita mudah menemukan data jumlah kematian karena Covid-19. Publikasi dan berita setiap hari update.

Tapi kita tidak menemui satupun berita, terutama di media mainstream. Berita kematian karena orang tidak bisa makan karena pembatasan sosial atau orang bunuh diri karena stres menghadapi tekanan ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Atau apakah model kematian seperti itu tidak ada selama pandemi ini, sehingga tidak diberitakan?

Elite kita itu terlalu elit. Berjarak dengan rakyatnya. Jangankan mendengar nafas rakyat, mendengar teriakannya pun tidak. Hilang rasa!

Mungkin, mungkin lho ya, mereka tidak pernah menerima pesan ke handphone-nya orang yang tidak makan, tidak bisa beli obat, tidak bisa bayar sekolah anaknya, atau tidak bisa bayar listrik.

Bagaimana mereka menerima pesan model begituan ke handphone-nya, mereka tidak bergaul dengan orang kelas seperti itu.

Makin sulit kita menemukan elite pejabat negara kita yang benar-benar menjadi pelayan rakyatnya.

Contoh Khalifah Umar yang memanggul sendiri beras untuk rakyatnya yang tidak makan atau Bunda Theressa yang melayani kaum papa di Kalkutta, India, itu terlalu mewah.

Bagi kita cukup kekuasaan digunakan untuk keberpihakan terhadap rakyatnya dan punya empati (silahkan terjemahkan sendiri).

Rakyat tidak makan adalah bentuk kekerasan negara, oleh sosiolog Johan Galtung disebut "violence by state". Negara bisa digugat.

Muhamad Yusuf Kosim
Penulis adalah Direktur Eksekutif Periskop Data

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya