Berita

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani/Net

Politik

Arsul Sani: Pesawat Ganti Warna Tidak Perlu Geger, Kan Tidak Semua Dana untuk Pandemi

RABU, 04 AGUSTUS 2021 | 10:43 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Perubahan warna pesawat kepresidenan yang dulu identik biru putih dan kini menjadi merah putih, seharusnya tidak perlu diperdebatkan. Apalagi perdebatan itu sampai dikatkan dengan anggaran pandemi Covid-19.

Begitu dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (4/8).

"Soal pesawat kepresidenan berganti warna ya tidak usah dibikin gegeran dan dihadapkan dengan kebutuhan pengeluaran anggaran untuk pandemi Covid-19," ujar Arsul.

Arsul menjelaskan, setiap kementerian dan lembaga negara sudah memiliki anggaran dan perencanaan masing-masing. Tidak semua anggaran dan perencanaan itu digunakan untuk penanganan pandemi.
 
Lanjut Wakil Ketua MPR RI ini, jika soal pergantian pesawat saja dipersoalkan dan dipolemikkan, maka anggaran kementerian dan lembaga yang peruntukannya tidak berkaitan pandemi harusnya juga menjadi masalah.

"Kalau yang seperti itu mau dikorek-korek juga ya semuanya saja pengeluaran kementerian dan lembaga yang nggak terkait dengan penanggulangan Covid-19 dipermasalahkan," katanya.

Penampakan pesawat baru sempat diunggah di akun Instagram @adhimas_aviation dengan caption "New Livery For A-001! A-001 Blasting Out From CGK Bound To Pelabuhan Ratu For Test Fight”.

Keterangan dalam foto tersebut juga menuliskan Indonesian Government A-001 Boeing 737-8U3 (BBJ2).Di satu sisi, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono membenarkan telah dilakukan pengecatan ulang di pesawat kepresiden yang sebelumnya berwarna putih dan biru.

Hitung-hitungan Alvin Lie biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar antara 100 ribu dolar AS sampai dengan 150 ribu dolar AS. Sekitar Rp 1,4 M sampai Rp 2,1 M.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya