Berita

Tangkapan layar video warga Herat bersama-sama menyerukan "Allahu Akbar"/Net

Dunia

Ketika Kotanya Diserang Taliban, Warga Herat Satukan Suara: Allahu Akbar

RABU, 04 AGUSTUS 2021 | 09:46 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Langit malam di Kota Herat, Afghanistan bagian barat dipenuhi dengan sahut-sahutan seruan "Allahu Akbar" yang berarti Allah Maha Besar. Itu terjadi ketika kota tersebut menjadi target serangan Taliban.

Pada Senin malam (2/8), hanya ada satu seruan "Allahu Akbar" dari kejauhan, kemudian suara-suara lain bermunculan, bergema di sekitar kota.

Seruan itu ditujuan sebagai bentuk dukungan bagi Pasukan Keamanan Nasional yang tengah berjuang mengusir Taliban, setelah beberapa hari kelompok itu merebut Herat.

"Saya belum pernah melihat warga kami bergabung dalam dukungan vokal seperti itu," ujar seorang warga Herat, Ahmadullah Azadani, seperti dimuat Al Jazeera.

Mendengar kisah-kisah orangtua mereka, Azadani mengatakan, seruan warga Herat saat ini mungkin mirip dengan apa yang terjadi ketika pendudukan Uni Soviet tahun 1980-an.

Ketika itu, Herat adalah salah kota pertama yang menjadi saksi kebangkitan warga Afghanistan melawan pendudukan.

“Kejadian tadi malam memunculkan kembali semua cerita bagi mereka yang hidup pada masa komunis, dan mereka, pada gilirannya, mengingatkan generasi muda seperti saya tentang peristiwa semacam ini di masa lalu," tutur Azadani.

Setelah mengalami momen tersebut, Azadani mengaku memiliki harapan untuk perdamaian di Afghanistan.

Di media sosial, video seruan bercampur tangis menjadi viral, memicu reaksi dari publik di dalam maupun luar negeri.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani juga menyoroti momen tersebut dalam mendukung warga Herat.

"Tadi malam, warga Herat menunjukkan dengan tepat siapa yang mewakili seruan Allahu Akbar," ujar Ghani.

Seorang profesor Afghanistan-Amerika dari Sejarah Timur Tengah dan Islam, Ali A Olomi menyebut, seruan "Allahu Akbar" yang dilakukan warga Herat sebagai bentuk perlawanan terhadap Taliban sangat mendalam.

“Ini adalah pernyataan bahwa Tuhan, tidak peduli keadaan apakah dalam kemenangan, atau kekalahan, lebih besar dari apa pun. Dalam kemenangan, itu adalah pengingat kerendahan hati dan seruan terima kasih. Dalam kekalahan, itu adalah proklamasi harapan dan perlawanan," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya