Berita

Pesawat Kepresidenan dicat ulamg menjadi warna merah putih/Net

Politik

Benarkan Pesawat Kepresidenan Dicat Ulang, Istana Bantah Pemborosan

SELASA, 03 AGUSTUS 2021 | 13:39 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pihak Istana angkat bicara terkait kabar pergantian warna pesawat kepresidenan. Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono membenarkan kabar itu.

Melalui keterangan tertulis, Heru menjelaskan bahwa Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 telah dicat ulang. Kata Heru rencana pengecatan ulang itu sudha dilakukan sejak tahun 2019 dan dimaksudkan merayakan hari ulang tahun ke 75 kemerdekaan Indonesia di tahun 2020 lalu.

Lebih lanjut, proyek pengecatan ulang pesawat kepresidenan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.

"Namun, pada tahun 2019 pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga yang dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ," demikian keterangan Heru, Selasa (3/8).

Terkait tudingan proyek pengecatan pesawat merupakan bentuk foya-foya di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19), Heru meluruskan.

Dijelaskan Heru, pengecatan ulang warna pesawat Kepresidenan bertujuan untuk memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara.

Heru mengakui, Kementerian Sekretariat Negara telah melakukan refocusing anggaran sesuai ketentuan alokasi yang diminta oleh Kemneterian Keuangan.

Selain anggaran sudah dialokasikan di APBN, Heru memastikan bahwa proyek pengecatan ulang dikerjakan di dalam negeri.

Dengan demikian, pihak Istana secara tidak langsung mendukung industri penerbangan dalam negeri yang terdampak pandemi.

"Proses perawatan dan pengecatan dilakukan di dalam negeri, sehingga secara tidak langsung, mendukung industri penerbangan dalam negeri, yang terdampak pandemi," pungkasnya.

Adapun penampakan pesawat baru sempat diunggah di akun Instagram @adhimas_aviation dengan caption "New Livery For A-001! A-001 Blasting Out From CGK Bound To Pelabuhan Ratu For Test Fight”.

Keterangan dalam foto tersebut juga menuliskan Indonesian Government A-001 Boeing 737-8U3 (BBJ2).

Di satu sisi, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono membenarkan telah dilakukan pengecatan ulang di pesawat kepresiden yang sebelumnya berwarna putih dan biru.

Hitung-hitungan Alvin Lie biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar antara 100 ribu dolar AS sampai dengan 150 ribu dolar AS. Sekitar Rp 1,4 M sampai Rp 2,1 M

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya