Berita

Presiden Joko Widodo/Repro

Politik

Masih Pakai Prinsip Gas dan Rem, Jokowi Buat 3 Pilar Penanganan Covid-19

SENIN, 02 AGUSTUS 2021 | 21:06 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Langkah intervensi penanganan Covid-19 yang diputuskan pemerintah, ditekankan Presiden Joko Widodo, memiliki kesamaan visi dengan masyarakat.

Katanya, rakyat dan pemerintah sama-sama sedang menghadapi ancaman keselamatan jiwa dan dan perekonomian.

Dari kaca mata itu, Jokowi masih menggunakan prinsip yang sejak awal pandemi ia proklamirkan, yaitu menangani Covid-19 sembari menjaga perekonomian domestik tetap stabil.

"Untuk itu, gas dan rem harus dilakukan secara dinamis sesuai dengan perkembangan penyebaran Covid-19 di hari-hari terakhir," ujar Jokowi dalam jumpa pers virtual yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin malam (2/8).

Bahkan Jokowi menyatakan, pemerintah tidak bisa membuat kebijakan penanganan Covid-19 yang sama seperti sebelumnya dalam durasi waktu yang panjang.

"Kita harus menentukan derajat pembatasan mobilitas masyarakat sesuai dengan data di hari-hari terakhir, agar pilihan kita tepat baik untuk kesehatan maupun perekonomian," tuturnya.

Maka dari itu, dalam menetapkan langkah intervensi penanganan Covid-19 kali ini Jokowi membuat hal-hal pokok yang mesti dijalankan, yang ia sebut sebagai pilar.

"Kebijakan kita dalam penanganan Covid-19 ini akan bertumpu pada tiga pilar utama," tuturnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjabarkan, pilar pertama dalam penanganan Covid-19 yang akan dilakukan pemerintah adalah vaksinasi.

"Kecepatan vaksinasi, terutama pada wilayah-wilayah yang menjadi pusat mobilitas dan kegiatan ekonomi," imbuhnya.

Kemudian pilar yang kedua, Jokowi menyebutkan penerapan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan diseluruh komponen masyarakat harus diperkuat.

"Dalam situasi apapun kedisiplinan dalam melaksanakan prokes (protokol kesehatan) adalah kunci bagi kesehatan dan mata pencaharian masyarakat," ungkapnya.

Adapun pilar yang ketiga, Jokowi menekankan soal upaya 3T yaitu testing, tracing dan treatment yang juga harus ditingkatkan dalam pelaksanaannya.

"Termasuk menambah BOR (bed occupancy rate), tempat isolasi terpusat, serta menjamin ketersediaan obat-obatan dan oksigen," tandas Jokowi.

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dan Level 4 yang mulanya diberlakukan tanggal 26 Juli sampai 2 Agustus hari ini, menjadi ditambah hingga sepekan ke depan.

Hal itu diputuskan Jokowi meskipun PPKM Level 3 dan Level 4 sepekan kemarin sudah memberikan perbaikan kondisi pandemi Covid-19 dalam skala nasional, jika dibanding saat PPKM Darurat yang diberlakukan sejak tanggal 3 Juli hingga 25 Juli.

"(PPKM Level 3 dan Level 4 sepekan kemarin memberikan perbaikan) baik dalam hal konfirmasi kasus harian, tingkat kasus aktif, tingkat kesembuhan dan persenatse BOR," kata Jokowi.

Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan beberapa indikator tersebut Jokowi memutuskan untuk melanjutkan penerapan PPKM Level 3 dan Level 4 dari tanggal 3 sampai 9 Agustus di beberapa kabupaten/kota tertentu.

Katanya, PPKM kali ini akan menerapkan aturan pembatasan pergerakan masyarakat yang sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.

"Hal-hal teknis selanjutnya akan dijelaskan menko (menteri koordinator) dan menteri terkait," demikian Joko Widodo.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya