Berita

Anak Akidi Tio, Heriyanti saat mengumumkan sumbangan Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19/Net

Presisi

Ternyata Duit Rp 2 Triliun Sumbangan Akidi Tio Ada, Masih di Giro Bank Mandiri

SENIN, 02 AGUSTUS 2021 | 20:29 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Setelah ramai bahwa uang donasi sebesar Rp 2 triliun tidak ada, kini Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Supriadi mengklaim uang yang diperuntukan sebagai bantuan penanganan Covid-19 itu masih dalam proses bilyet giro.

Berbeda dengan pernyataan Direktur Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polda Sumsel Kombes Ratno Kuncoro bahwa anak sulung Akidi Tio, Heriyanti sudah ditetapkan tersangka. Ditegaskan Kombes Supriadi hingga saat ini, Heriyanti, masih dalam proses penyidikan di Mapolda Sumsel. Supriadi mengatakan, tidak ada prank atau berita bohong atas bantuan uang tersebut.

"Tidak ada prank, karena Akidi Tio ini benar adanya. Namun soal uang Rp2 triliunnya sedang dalam tahap penyelidikan oleh Dirkrimum Polda Sumsel. Sampai saat ini Heriyanti masih di atas (ruang pemeriksaan)," ucapnya di Mapolda Sumsel, Senin (2/8).

Ia menjelaskan asal mula adanya bantuan tersebut yakni dari adanya komunikasi antara Prof Hardi Darmawan yang merupakan dokter keluarga Akidi Tio pada 23 Juli lalu dengan Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri. Bantuan ini, kata dia, merupakan pemberian dari keluarga Akidi Tio bukan atas nama Kapolda melainkan secara perorangan.

Dalam komunikasi tersebut, ada pembicaraan mengenai bantuan uang Rp2 triliun itu. Kemudian terkait hal itu, Eko Indra Heri tidak mengenal Heriyanti, namun hanya mengenal Akidi Tio dan anak sulungnya, Ahong yang tinggal di Aceh.

Supriadi menjelaskan, semua bantuan itu sudah disampaikan kepada mereka yang berhak. Awalnya, lanjut Supriadi, bantuan itu rencananya akan dikirimkan melalui bilyet giro

"Rencananya bantuan ini akan disalurkan melalui bilyet giro. Namun pada waktunya, bilyet giro ini belum bisa dicairkan karena ada teknis yang harus diselesaikan. Dan hari ini Ibu Heriyanti kita undang ke Polda, bukan ditangkap. Kita tidak tangkap dia tapi diundang untuk klarifikasi atas penyerahan bilyet giro ini dan sampai saat ini masih pemeriksaan soal bantuan itu," ujarnya menjelaskan.

Pihaknya membutuhkan waktu untuk bisa menyampaikan hasil pemeriksaan tersebut. "Bilyet giro ini melalui Bank Mandiri, karena itu yang bersangkutan ke Bank Mandiri. Kita tadi tunggu sampai jam 2 siang, maka setelah itu kita undang yang bersangkutan ke Polda," ucapnya.



Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya