Berita

Medali emas, perak dan perunggu yang digunakan pada Olimpiade 2020/Net

Olahraga

Berapa "Harga" Medali Olimpiade?

SENIN, 02 AGUSTUS 2021 | 14:37 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Memenangkan medali dalam Olimpiade merupakan kebangaan besar bagi atlet karena berhasil menunjukkan kemampuan diri sekaligus mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Menyabet medali, baik itu emas, perak, ataupun perunggu, di ajang bergengsi tersebut bisa menjadi sejarah manis yang diukir oleh atlet.

Seorang mantan atlet heptathlon Inggris Kelly Sotherton, misalnya, yang memenangkan perunggu di heptathlon di Athena 2004 dan satu medali lainnya untuk estafet 4 x 400 meter di Beijing 2008. Kepada CNN dia menceritakan bahwa medalinya adalah pengingat bagaimana kerja keras dan usahanya terbayar.

"Saya tidak akan pernah menjual medali saya," kata Sotherton.

Dia juga tidak membingkai medalinya, melainkan menggantungnya agar dapat dipakai sesekali.

"Saya pikir itu bagus untuk kadang-kadang memakainya," tambahnya.

Dalam setiap Olimpiade, desain dari medali selalu berbeda. Medali yang dimiliki Sotherton adalah karya Junichi Kawanishi.

Dia memiliki medali emas, perak dan perunggu yang berdiameter masing-masing 85 milimeter dan memiliki ketebalan berkisar dari 7,7 mm hingga 12,1 mm.

Medali emas yang dimilikinya sebenarnya terbuat dari perak murni berlapis emas, dengan kandungan emas sekitar 6 gram dari total berat 556 gram.

Sedangkan medali perak yang dimilikinya terbuat dari perak murni dan beratnya sekitar 550 gram. Medali perunggu yang dimiliknya berbobot sekitar 450 gram dan sebenarnya terbuat dari 95 persen tembaga dan 5 persen seng.

Dengan menggunakan ukuran tersebut, CNN menaksirkan dengan hitungan kasar bahwa medali emas tersebut bernilai sekitar 800 dolar AS. Sedangkan medali perak akan bernilai sekitar 450 dolar AS. Medali perunggu bernilai sekitar 5 dolar AS.

Namun, sekali lagi, itu adalah taksiran dengan perhitungan kasar. Mengapa demikian? Karena pada kanyatannya, medali-medali itu memiliki nilai yang bisa jadi jauh lebih tinggi.

Sebagai contoh, pada awal bulan ini, medali dari pemenang dari Olimpiade Athena 1896 dijual seharga 180 ribu dolar AS di lelang. Kemudian medali emas penembak Kuba Leuris Pupo dari Olimpiade London 2012 terjual 73.200 dolar AS, dan medali emas lompat jauh rekan senegaranya Ivan Pedroso dari Sydney 2000 dijual seharga 71.335 dolar AS. Ketiga medali itu dijual oleh RR Auction yang berbasis di Boston.

Harga fantasitis untuk mendali yang pernah dibuat adalah 1,46 juta dolar AS yang dibayarkan untuk medali emas Jesse Owens dari Olimpiade Berlin 1936 di lelang pada 2013 lalu.

Medali ini dianggap sebagai salah satu yang paling penting dalam sejarah Olimpiade dan merupakan salah satu dari empat medali yang dimenangkan Owens, yang merupakan warga kulit hitam Amerika Serikat pada pertandingan tahun 1936. Pada saat itu, dia "merusak" pertunjukan superioritas "Arya" yang direncanakan oleh Adolf Hitler.

Menurut Richard Gladdle, dari rumah lelang Baldwin di London, para atlet Olimpiade cenderung mempertahankan medali yang telah mereka menangkan.

“Mereka sangat jarang datang untuk dijual,” kata Gladdle.

Bahkan ketika medali-medali itu dilelang, umumnya adalah untuk alasan filantropi.

Selain itu, medali Olimpiade juga menyimpan kehormataan serta kebanggaan tersendiri, baik bagi para atlet yang berhasil maeraihnya, maupun bagi tanah airnya yang tentunya memiliki harga yang tidak ternilai dengan angka.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya