Berita

Ribuan orang menggelar protes anti-lockdown di Berlin pada Minggu 1 Agustus/Net

Dunia

Demo Anti-Lockdown Rusuh, Polisi Jerman Tangkap Ratusan Pengunjuk Rasa

SENIN, 02 AGUSTUS 2021 | 08:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ribuan pengunjuk rasa anti-lockdown melakukan aksi protes di ibukota Jerman, Berlin, pada Minggu (1/8) waktu setempat. Mereka berkumpul untuk menentang sejumlah pembatasan, termasuk aturan demontrasi selama pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah untuk menghadang laju penyebaran virus corona di negara itu.

Bentrokan tak dapat dihindari. Polisi mengatakan mereka melakukan hampir 600 penangkapan dalam aksi tersebut. Beberapa pengunjuk rasa disebut telah melecehkan dan menyerang petugas di distrik Charlottenburg di ibukota Jerman sambil mengabaikan penghalang jalan.

Sekitar 2.000 petugas dengan perlengkapan anti huru hara diterjunkan untuk memadamkan kerusuhan. Seorang juru bicara polisi mengatakan sekitar 5.000 demonstran mengambil bagian dalam aksi tersebut.


"Secara keseluruhan hampir 600 orang ditangkap, sementara yang lain ditahan sebentar untuk mendapatkan data pribadi mereka," kata polisi Berlin, seperti dikutip dari DW, Senin (2/8).

"Mereka mencoba menerobos barisan polisi dan menarik rekan-rekan kami. Ini mengarah pada penggunaan senjata, pentungan, dan kekerasan fisik," lanjutnya.

Mereka menambahkan bahwa pihak berwenang terpaksa menggunakan meriam air untuk membubarkan para pengunjuk rasa.

Dalam satu insiden kekerasan, beberapa pengunjuk rasa menarik ketua serikat jurnalis DJU setempat, Jörg Reichel, dari sepedanya sebelum memukul dan menendangnya, menurut harian Tagesspiegel.

Surat kabar itu mengatakan dia diselamatkan oleh orang yang lewat tetapi menderita cedera bahu dan kaki dan dibawa ke rumah sakit.

Sebelumnya hakim di pengadilan administrasi telah melarang protes akhir pekan di tengah kekhawatiran peningkatan infeksi virus corona yang dipicu oleh varian Delta.

Pengadilan mengatakan pihaknya khawatir para peserta akan melanggar aturan tentang pemakaian masker dan jarak sosial karena jumlah infeksi Covid-19 di Jerman terus meningkat.

Gerakan Querdenker (Pemikir Lateral) telah menjadi suara paling keras menentang pembatasan virus corona di Jerman, dan sering menarik ribuan pendukung ke demonstrasinya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya