Berita

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Prof. Didik J. Rachbini/Net

Politik

Didik J. Rachbini: Demokrasi Siluman Lahirkan APBN Siluman

MINGGU, 01 AGUSTUS 2021 | 12:12 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Demokrasi di Indonesia telah mengalami penurunan sebagaimana hasil rilis The Economist Intelligence Unit (EIU).

Penurunan indeks demokrasi ini secara otomatis berdampak pada penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sebab APBN disusun melalui proses politik yang demokratis.


Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Prof. Didik J. Rachbini mengatakan pada masa pandemi Covid-19 ini kondisi APBN mengalami defisit dan utang terus membengkak.

Terlebih, dengan adanya Perppu Corona yang sudah mejadi UU 2/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19 APBN semakin tidak terkontrol karena DPR tidak punya hak pengawasan dan budgeting lagi.

"APBN mengalami masalah berat. Defisit APBN dan defisit primernya berbahaya. Ini akibat demokrasi siluman dan menghasilkan APBN siluman pula," kata Didik dalam acara webinar Forum Gurubesar dan Doktor bersama Indef bertajuk "Ekonomi Politik APBN, Utang dan Pembiayaan Pandemi Covid-19" pada Minggu (1/8).

Menurutnya, jika APBN terus mengalami masalah, maka akan berdampak krisis ekonomi yang amat serius di masa yang akan datang. Apalagi, kondisi pandemi Covid-19 di tanah air masih belum juga teratasi dengan baik.

"Beban bagi rakyat dan presiden yang akan datang karena warisan utangnya semakin besar," demikian Didik.

Turut hadir dalam acara tersebut Gurubesar Ilmu Ekonomi UGM Prof. Mudrajad Kuncoro, mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier, anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PAN Jon Erizal.

Kemudian Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) Andy Fefta Wijaya, Dekan FEB Universitas Negeri Gorontalo (UNG) M. Amir Arham dan Managing Director of Political Economic and Policy Studies (Peps) Anthony Budiawan. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya