Berita

Poster gerakan Jokowi End Game yang sempat membuat ramai media sosial/Rpero

Politik

Said Didu: "Jokowi End Game" Didesain Orang Dalam untuk Mengaborsi Pengkritik

SABTU, 31 JULI 2021 | 10:53 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Aksi "Jokowi End Game" yang hanya ramai di media sosial disinyalir sengaja didesain oleh orang dalam pemerintahan untuk mengaborsi gerakan rakyat.

Demikian disampaikan pelopor Gerakan Manusia Merdeka, Muhammad Said Didu dalam zoominari Kebijakan Publik Narasi Insittute, Jumat (30/7).

Zoominar ini turut dihadiri sejumlah aktivis dan tokoh, di antaranya Penasehat Relawan Jokowi-Prabowo, Muhammad Qodari; Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi; mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier serta beberapa lainnya.


Menurut Said Didu, gerakan "Jokowi End Game" diduga berkaitan dengan buruknya kerja pemerintah pusat menangani pandemi. Gerakan yang ramai di media sosial tapi nihil di lapangan itu seperti sengaja didesain untuk menekan para pengkritik.

"Aksi 'Jokowi End Game' tersebut didalangi oleh suruhan dalam agar dapat mengabsorsi kekecewaan publik dan insinuasi terhadap tokoh yang kritik penanganan Covid-19 saat ini," jelas Said Didu.

Belum lagi soal respons pemerintah yang terlihat terlalu berlebihan. Padahal, demo adalah gerakan sah dan dilindungi undang-undang.

"Betapa menunjukkan kebodohan pengelolaan negara, demo itu ada prosedurnya tapi di lapangan tidak ada prosesnya, ini seperti ingin pengalihan isu. Ini seperti halusinasi. Saya melihat ini ada permainan di dalam," urai Said Didu.

Nihilnya aksi "Jokowi End Game" di lapangan juga terkesan ingin menakut-takuti rakyat untuk bersikap kritis.

"Demo itu legal, yang dilarang adalah melanggar prokes. Punya niat demo yang legal saja orang saat ini ditakut-takuti. Ini adalah hal yang sangat berbahaya ke depannya," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya