Berita

Peneliti UMN Albertus Prestianta/Repro

Politik

Survei Dewan Pers dan UMN, Publik Jadikan Medsos Rujukan Awal Pemberitaan Covid-19

JUMAT, 30 JULI 2021 | 17:16 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Media sosial (Medsos) masih menjadi rujukan utama informasi yang diakses masyarakat terkait pemberitaan pandemi virus corona baru (Covid-19) di Indonesia.

Sementara media online, televisi dan platform berita lain, presentasinya masih berada di bawah Medsos.

Begitu hasil survei yang dilakukan oleh Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bekerjasama dengan Dewan Pers, terkait "Persepsi publik terhadap pemberitaan Covid-19 di media".

"Sebanyak 32,4 persen responden menyebutkan media sosial sebagai medium yang pertama mereka pilih untuk mencari informasi awal," ujar Peneliti UMN Albertus Prestianta saat memaparkan hasil surveinya, Jumat (30/7).

Angka agregat tersebut, kata Albertus, merupakan persentase tertinggi, yang kemudian berikutnya diikuti oleh media daring (portal berita) dengan 26 persen dan media televisi (24,8 persen).

"Lalu, situs resmi pemerintah, termasuk situs resmi Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dan badan kesehatan dunia WHO, dipilih oleh 12,2 persen responden," tuturnya.

Sementara itu, radio dan forum daring seperti Kaskus dan Kompasiana, menjadi medium yang paling sedikit dipilih responden dengan 0,5 persen dan 0,3 persen, secara berturut-turut.

Survei daring dilakukan pada tanggal 6 Mei 2021 hingga 29 Mei 2021.

Survei menjangkau 1.119 responden dengan margin of error <3 persen.

Responden berusia 15 tahun ke atas, yang terdiri dari 624 responden laki-laki dan 495 responden perempuan.

Survei daring ini menggunakan metode survei tidak acak atau non probability sampling.

Sampling tidak acak merupakan kumpulan dari sejumlah tipe sampling, hal ini berbeda dengan probability sampling yang menggunakan tipe sampling tunggal.

Metode sampling tidak acak dipilih atas pertimbangan efisiensi waktu, sumber daya dan biaya. Tipe sampling tidak acak yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe convenience sampling dan quota sampling dari populasi responden Jakpat (Jajak Pendapat) Mobile Responden yang tersebar di Indonesia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya