Berita

Anggota Komisi I DPR-RI, Fraksi Partai Golkar Christina Aryani/Net

Politik

Kasus Kebocoran Data Terjadi Lagi, Golkar Ingin RUU PDP Segera Diselesaikan

RABU, 28 JULI 2021 | 15:54 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Menyikapi masih adanya dugaan kebocoran data nasabah BRI Life yang menjadi perbincangan hangat masyarakat, Komisi I DPR RI menilai RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP) mendesak untuk dirampungkan.

Demikian disampaikan Anggota Komisi I DPR-RI, Fraksi Partai Golkar Christina Aryani dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/7).

Kata Christina, kejadian serupa tidak hanya sekali terjadi. Ia melihat kasus kebocoran data rentan mengganggu kedaulatan data seseorang.

"Selain tidak menguntungkan posisi kita sebagai negara berdaulat termasuk dari perspektif kedaulatan data, kejadian ini semakin memperlihatkan posisi lemah Indonesia dalam konteks perlindungan data warganya," kata Christina.

Menurut Politikus Golkar ini, keamanan data terkait dengan komitmen kuat negara menyangkut Cyber Security. Agaknya, kata dia, aspek ini belum mendapat cukup perhatian maupun komitmen serius sehingga kejadian peretasan data kembali terjadi lagi dan lagi.

"Sebagai anggota Panja RUU PDP saya menilai kejadian ini menegaskan urgensi mendesaknya RUU Perlindungan Data Pribadi yang saat ini sedang 'deadlock' untuk segera diselesaikan dengan mencari titik temu yang pas antara keinginan Pemerintah dan kemauan masyarakat yang diwakili DPR," ungkapnya.

Adapun, soal lembaga pengawas implementasi perlindungan data harus segera dicarikan solusinya.

Merespons maraknya kasus kebocoran data, kata Christina, tampaknya argumen DPR agar lembaga perlindungan data independen di bawah Presiden sangatlah relevan.

"Kemenkominfo sudah memiliki banyak pekerjaan rumah yang tentunya butuh perhatian lebih untuk mengimplementasikannya," tuturnya.

Atas dasar itu, Christina mendorong agar internal BRI Life segera mengambil langkah-langkah pengamanan.

"Utamanya untuk memastikan terlindunginya nasabah dari kejahatan turunan sebagai dampak dari dugaan kebocoran data," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya