Berita

Ekonom Senior, Dr. Rizal Ramli/Net

Politik

Sarankan Lockdown, Rizal Ramli: Jangan Pelit Sama Rakyat, 3 Bulan Hanya Butuh Rp 415 Triliun

SENIN, 26 JULI 2021 | 20:02 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Ekonom senior Dr. Rizal Ramli memberikan saran pada pemerintah di tengah kasus virus corona baru (Covid-19) yang belum mengalami penurunan.

Tokoh yang karib disapa RR ini mengatakan untuk mendapatkan simpati masyarakat pemerintah perlu menjamin kebutuhan dasar masyarakat, seperti makan.

Saat hadir di forum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu, RR mengatakan bahwa di saat kondisi masyarakat perutnya kelaparan, maka risikonya masyarakat akan melakukan tindakan yang tidak diinginkan.


"Rumus mendapatkan simpati masyarakat: Kalau rakyat perutnya kenyang, hatinya tenang dan fikirannya gembira begitupun sebaliknya, kalau perutnya kosong yah fikirannya dan hatinya bisa kemana-mana dan bisa berpotensi melakukan hal-hal yang tidak diinginkan","demikian cuitan RR melalui laman Twitter pribadinya, Senin (26/7).

Lebih lanjut, RR berpandangan, satu-satunya cara memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah memberlakukan lockdown.

Kebijakan lockdown, kata mantan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur ini harus juga harus diberlakukan saat ada varian baru muncul di Indonesia.

“Pun kalau ada varian baru muncul lagi lockdown lagi, Gitu aja kok repot. Tapi jangan pelit sama rakyat, kasih makan yang ndak mampu!"," jelas RR.

Mantan Kepala Bulog ini juga memberikan ilustrasi kepada pemerintah untuk bertanya langsung kepada masyarakat.

Saran RR, pertanyaan yang perlu diajukan adalah kemauan berdiam di rumah selama sebulan tapi dijamin kebutuhan obat dan makan saat diberlakukan lockdown. Ia meyakini, masyarakat pasti akan menjawab bersedia.

"Mau ndak diam di rumah saja sebulan, diberi makanan dan obat kalau lockdown ?". Jawabnya,"Mau banget bang, kapan lagi kita bisa kelonan sama bini, main sama anak-anak!". As simple as that -cuman ono ndak mau, pelit sama rakyat," demikian citan penjelasan RR.

Mantan Menko Bidang Kemaritiman dan Sumberdaya Indonesia era Presiden Jokowi itu bahkan membuat kalkulasi anggaran untuk memberlakukan lockdown.

Selama tiga bulan lockdown, ia mengkalkulasi untuk memberi makan 70 juta keluarga hanya sebesar Rp 105 triliun per bulan. Dengan total Rp 315 Triliun ditambah kebutuhan obat dan sebesar RP 100 triliun menjadi Rp 415 triliun.

"Kalau lockdown 3 bulan, hanya Rp 315 Triliun + obat Rp 100 triliun. Total hanya RP 415 triliun. Dasar pelit sama rakyat! Kalau oligarki, langsung kasih berbagai keringanan dan kemudahan. Payah!" demikian cuitan RR menyayangkan pemerintah yang mengedepankan ekonomi sejak awal Pandemi.

Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Senin (26/7), pasien Corona yang berhasil sembuh hari ini tercatat sebanyak 40.374 orang. Sementara, kasus positif baru bertambah 28.228 orang.

Secara total nasional, kasus sembuh sudah sebanyak 2.549.692 orang atau sebanyak 79,8 persen dari total kasus positif yang mencapai 3.194.733 orang.

Untuk kasus meninggal masih di angka 1.487 orang, sehingga totalnya sudah mencapai 84.766 orang atau sebesar 2,7 persen dari total kasus positif.

Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat kasus aktif masih di angka 560.275 orang.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya