Berita

Dukungan PPKM Level 4 oleh Paguyuban SWK Se-Surabaya/Ist

Nusantara

Dinilai Lebih Lunak, PPKM Level 4 Dapat Dukungan Paguyuban Pedagang SWK Se-Surabaya

MINGGU, 25 JULI 2021 | 02:40 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Upaya pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19 melalui kebijakan PPKM Darurat hingga saat ini berubah menjadi PPKM Level 4 mendapat dukungan dari Paguyuban Pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK) Se-Surabaya. Pasalnya, kebijakan yang baru ini dinilai lebih lunak dibanding sebelumnya.

Aksi dukungan itu diapresiasikan melalui banner yang bertuliskan "Paguyuban Sentra Wisata Kuliner Kota Surabaya Mendukung PPKM Darurat Demi Menyelamatkan Jiwa Manusia', yang dibentangkan di area SWK Deles, Jalan Arief Rahman Hakim Surabaya, Sabtu (24/7).

Ketua SWK Deles, Eko Busono mengatakan, saat penarapan PPKM Darurat kondisinya sangat kacau. Saat itu pedagang hanya mampu buka tiga hari saja. Selebihnya mereka memilih tutup.


Pelarangan makan di tempat dianggap menjadi penyebab. Padahal pangsa pasar konsumen mereka rata-rata adalah yang makan di tempat.

"Pedagang memilih libur saja waktu itu," kata Eko, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Pihaknya pun sempat waswas dengan kelanjutan kebijakan PPKM lanjutan ini. Namun ternyata pihaknya menilai kebijakan yang baru lebih ramah ke pedagang. Mereka diizinkan tetap buka dan pembeli boleh datang.

"Jadi tetap bisa buka dengan kapasitas 50 persen. Ini yang membuat kami sedikit lega. Hal ini yang membuat kami mendukung pelaksanaan PPKM Level ini. Pedagang tetap diberikan ruang untuk bisa bertahan," terang Eko.

Dia mengatakan pedagang SWK Deles yang jumlahnya 30 orang itu bukannya tidak mengakui Covid-19. Dia menegaskan Covid-19 ada. Karena itu dia menjamin pelaksanaan prokes di SWK benar-benar di jalankan.

"Akhirnya kami bersama teman-teman SWK lain mendukung PPKM ini. Dan berterimakasih karena ada kelonggaran yang diberikan. Kami masih bisa bernapas. Kami berkomitmen akan menjaga prokes dan semua pedagang divaksin," ucapnya.

Hal senada diungkapkan Koordinator Pedagang SWK, Siwalankerto Harno. Dia mengatakan apa yang dilakukan dirinya bersama pedagang lain bukan sekadar untuk kepentingan kelompok pedagang SWK Surabaya saja. Namun membawa nasib semua pedagang di Surabaya. Termasuk warung kopi.

"Kami berharap ada kelonggaran yang diberikan. Melihat kondisi di lapangan memang sangat susah. Karena itu kami tergugah dan ingin menyuarakannya," ucap Harno.

Di SWK Siwalankerto sendiri saat ini kondisinya masih tutup. Bahkan hampir 1,5 tahun lamanya. Lingkungan kampus yang ramai biasanya menjadi sumber pemasukan pedagang.

"Namun sekarang berbeda, tidak ada aktivitas di kampus. Praktis kami banyak kehilangan pelanggan. Karena terus merugi akhirnya memilih berhenti dulu," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya