Berita

Ekonom senior Fadhil Hasan/Net

Politik

Ekonom: Covid-19 Belum Beres Dan Ekonomi Terseok-seok Karena Pemerintah Lebih Mendengarkan Pengusaha

SABTU, 24 JULI 2021 | 02:38 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah selama lebih dari setahun dinilai hanya berfokus pada aspek ekonomi dibandingkan aspek kesehatan.

“Penanganan akibat pandemi Covid-19 lebih menitikberatkan pada akibat, bukan sebab. Aspek ekonomi lebih mendominasi dibandingkan dengan kesehatan," kata ekonom senior, Fadhil Hasan dalam diskusi daring bertema 'Meneropong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Imbas PPKM Darurat' yang digelar Narasi Institute, Jumat (23/7).

Namun sayangnya, fokus aspek ekonomi tersebut tidak dibarengi dengan tata kelola yang baik. Akibatnya, perekonomian dalam negeri rontok. Pun demikian dengan kasus Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat.

"Saat ini, pandemi Covid 19 masih belum tertangani dengan baik, ekonomi pun terseok-seok," lanjut Fadhil Hasan.

Fadhil mengatakan, ada dua penyebab Indonesia kedodoran dalam penanganan pandemi sekaligus ekonomi. yaitu keengganan pemerintah menerapkan UU Karantina Wilayah dan munculnya varian baru yang lebih ganas.

Pemerintah, kata dia, enggan melakukan karantina dan lebih memilih berbagai aturan baru yang menghindarkan kewajiban memenuhi kebutuhan masyarakat. Sayangnya, PSBB dan PPKM dengan segala modifikasinya membuat penanganan pandemi Covid 19 tidak berjalan sebagaimana diharapkan.

Ketika terjadi penyebaran varian delta yang mematikan, kata dia, pemerintah justru memilih mengikuti saran kelompok pengusaha dibandingkan ahli kesehatan yang menyarankan karantina wilayah.

"Akibatnya, krisis diperkirakan berjalan panjang dan berliku tanpa kejelasan kapan akan berakhir," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Perketat Skrining, Hanya Calhaj Sehat Berangkat ke Tanah Suci

Sabtu, 20 April 2024 | 19:26

Gerindra Masih Kaji Figur Internal untuk Pilkada Pesawaran

Sabtu, 20 April 2024 | 18:52

Punya Catatan Buruk, Pengamat: Suharto Tak Layak Jadi Wakil Ketua MA

Sabtu, 20 April 2024 | 18:24

Jelang Putusan PHPU Pilpres 2024, Refly Harun Yakin Hakim MK Sedang Diintervensi

Sabtu, 20 April 2024 | 17:35

Diduga Buat Laporan Kampanye Fiktif, Partai Nasdem Kabupaten Lingga Terancam Diskualifikasi

Sabtu, 20 April 2024 | 17:31

Panglima TNI dan Kapolri Siap Amankan WWF ke 10 di Bali

Sabtu, 20 April 2024 | 17:18

Tim Hukum Ganjar-Mahfud: Selamatkan Indonesia, MK Harus Kabulkan Petitum Paslon 03

Sabtu, 20 April 2024 | 16:53

Jelang Putusan MK, Tim Hukum Paslon 01 dan 03 Gelar Diskusi Publik

Sabtu, 20 April 2024 | 16:14

Keliru Berantas Judi Online, Pemerintah Hanya Tutup Situsnya tapi Pelaku Dibiarkan Berkeliaran

Sabtu, 20 April 2024 | 15:51

Selengkapnya