Berita

Dari kiri ke kanan: Gubernur Papua Lukas Enembe dan Presiden Joko Wi/dodoNet

Politik

Andi Arief Lebih Hormat Ke Lukas Enembe Terapkan Lockdown, Bukan Malah Menata Ulang Masa Jabatan Presiden!

KAMIS, 22 JULI 2021 | 15:12 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pandemi Covid-19 masih belum bisa dikendalikan oleh pemerintah Indonesia, meski sudah melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 3 Juli hingga 20 Juli kemarin.

Politisi Partai Demokrat, Andi Arief menyayangkan hal tersebut. Karena hingga PPKM Darurat diperpanjang hingga 25 Juli, dirinya belum melihat keputusan besar keluar dari sosok Presiden Joko Widodo.

"Dalam mengatasi pandemi yang sebesar saat ini, slogan NKRI harga mati ternyata enggak cocok. Mungkin, negara federal jauh lebih sigap," ujar Andi Arief melalui akun Twitternya, Kamis (22/7).


Salah satu contoh keputusan yang tepat dalam penanganan pandemi Covid-19, disebutkan Andi Arief, bisa dilihat dari langkah yang diambil Gubernur Papua, Lukas Enembe.

"Saya menaruh hormat cara Gubernur Lukas Enembe yang memilih lockdown, saat rejim Jokowi bingung," ucapnya.

Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat ini menjabarkan satu bentuk keputusan yang bisa diambil Presiden Joko Widodo, dan dia yakini mampu menangani pandemi Covid-19 di dalam negeri.

"Saya, Jokowi Presiden RI. Memutuskan upaya besar dilakukan dengan 'lockdown Nasional' empat minggu. Pembangunan infrastruktur dan tidak mendesak Ibu kota baru saya tunda. Adapun 100 juta rakyat terdampak diberikan BLT per minggu 500 ribu. Saya enggak pelit sama rakyat. Contoh keputusan besar," paparnya.

Di akhir cuitannya, Andi Arief menyinggung soal penataan ulang republik, bukan justru menata ulang masa jabatan presiden.

"Tata ulang republik, bukan menata ulang masa jabatan Presiden menjadi tiga periode," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya