Berita

Anggota Komisi VIII DPR RI, Bukhori Yusuf/Net

Politik

Evaluasi PPKM Darurat, PKS Minta Publik Tidak Terkecoh Data Covid-19 Pemerintah

KAMIS, 22 JULI 2021 | 12:35 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dilaksanakan sejak 3 Juli dan berakhir ada 20 Juli.

Terbaru, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang PPKM Darurat hingga 25 Juli. Musababnya, sejumlah indikator pencapaian kegiatan penanganan pandemi tidak satu pun terpenuhi.

Politisi PKS Bukhori Yusuf memberikan sejumlah catatan kritis terkait evaluasi pelaksanaan PPKM Darurat selama lebih dari dua pekan tersebut.

Menurutnya, pemerintah dinilai gagal dalam merealisasikan target penanganan virus corona baru (Covid-19) melalui kebijakan pembatasan darurat.

Bahkan ata Bukhori, hasil dari PPKM darurat jauh dari harapan.

“Harga yang dibayar akibat PPKM ini cukup mahal. Kelangsungan hidup rakyat dibuat terjepit akibat pembatasan darurat yang tidak diimbangi dengan realisasi bantuan sosial yang memadai,” ujar Bukhori, Kamis (22/7).

Anggota Komisi VIII DPR RI ini juga menyoroti kasus varian Covid-19 di Indonesia yang tercatat mengalami penurunan sejak tanggal 15 Juli hingga 20 Juli.

Mulanya, jumlah penambahan kasus pada 15 Juli terjadi sebanyak 56.757 kasus.

Angka ini menjadi rekor terbanyak untuk penambahan kasus harian yang dilaporkan selama pandemi.

Namun demikian, beberapa hari selanjutnya terjadi penurunan secara bertahap menjadi 54.000, 51.952, 44.721, 34.257, dan terakhir 38.325 kasus per 20 Juli 2021.

Setelah dicermati, Bukhori melihat ada kejanggalan dalam melandainya angka kasus harian  tersebut lantaran angka pengetesan yang ikut menurun.

Sebab itu, dirinya meminta publik untuk tidak terkecoh dan lebih komprehensif dalam melihat data yang disajikan pemerintah.

"Patut diperhatikan seksama, kendati kasus harian yang dilaporkan menurun, namun tren angka laju penularan (positivity rate) kita cenderung meningkat. Artinya, laju penularan virus tetap tinggi dan berbahaya. Hal ini yang seharusnya ditegaskan secara jujur oleh pemerintah dan publik tidak boleh terkecoh oleh ketenangan palsu,”  ucapnya.

WHO sendiri telah menetapkan ambang batas minimal angka positivity rate kurang dari 5 persen. Semakin tinggi positivity rate suatu wilayah, maka semakin buruk kondisi pandemi di wilayah tersebut.

Sementara, Satgas Penanganan Covid-19 mengumumkan laju penularan virus Covid-19 di Indonesia per 20 Juli sebesar 33,42 persen.

Dengan demikian, angka ini menunjukan laju penularan Covid-19 di Indonesia enam kali lipat lebih tinggi dan jauh dari standar aman WHO.

Merujuk pada data dari Kementerian Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19, didapati bahwa sejumlah indikator tidak berhasil dicapai oleh pemerintah sepanjang dua pekan pembatasan darurat.

Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:

1) Pengetesan ditargetkan: 324 ribu per hari dan realisasi: 127 ribu per hari

2) Pelacakan ditargetkan: 300 ribu kontak per hari, realisasi: 250 ribu per hari

3) Penurunan obilitas (Jawa-Bali) ditargetkan: 30 persen dan realisasinya hanya 20 persen

4) Vaksinasi  ditargetkan 1 juta per hari dan realisasinya: 546 ribu per hari

5) Positivity Rate ditargetkan: kurang dari 10 persen dan realisasinya 25 persen

6) Laju penularan ditargetkan di bawah 10 ribu kasus per hari skala nasional dan realisasinya 34.257 kasus per 19 Juli 2021.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya