Berita

Tokoh senior DR. Rizal Ramli/Net

Politik

Rizal Ramli: Faktanya Naik Tapi Bilang Terkendali, Zaman Pak Harto Aja Nggak Segendeng Itu Ngibulnya

RABU, 21 JULI 2021 | 17:24 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pemerintah seharusnya bisa menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya pada rakyat saat kondisi dalam keadaan krisis. Dengan begitu, maka rakyat akan mengerti dan paham dengan masalah yang sebenarnya sedang dihadapi bangsa.

Begitu kata tokoh nasional DR. Rizal Ramli menanggapi perilaku pejabat yang selalu menutupi proses penanganan pandemi Covid-19. Bahkan ada yang mengklaim Covid-19 terkendali padahal laju sebaran virus sedang mengganas.

“Ada pejabat mengatakan bahwa Covid ini sudah terkendali, wong ini naiknya luar biasa eksponensial, tadinya naik biasa tiba-tiba naiknya eksponensial," ujar Rizal dalam video yang diunggah akun YouTube Sahabat Rizal Ramli, Rabu (21/7).


Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu merasa heran masih ada pejabat yang tega membohongi rakyat atas fakta dan data yang sebenarnya. Padahal seharusnya pejabat negara mengurai masalah dengan detail dan membeberkan solusi dengan baik.

“Ini kelihatan panik dan diangkat lah beberapa pejabat untuk menjadi komandan satgas ini, komandan itu, tapi tidak ada satu pun kecuali Menteri Kesehatan Budi, yang mengumumkan target dan deadline," katanya.

Tidak adanya kejelasan masalah, fakta, dan target dari pemerintah atas penanganan Covid-19 membuat Rizal Ramli kesulitan untuk tidak menyimpulkan bahwa pemerintah memang tidak mampu menyelesaikan Covid-19 dan  membawa bangsa keluar krisis.

“Karena mentalnya tukang bohong. Faktanya aja naik eksponensial, bisa ngomong terkendali. Aduh. Zaman Pak Harto aja nggak segitu gendengnya kalau ngibul tuh," tegas Rizal.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya