Berita

Tom Barrack/Net

Dunia

Jadi Kaki Tangan UEA, Sahabat Donald Trump Dijerat Kasus Konspirasi

RABU, 21 JULI 2021 | 13:43 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

  Sahabat sekaligus mantan penasihat senior Donald Trump, Tom Barrack, telah ditangkap karena berkonspirasi dengan pihak asing untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS).

Barrack yang juga ketua komite pelantikan Trump pada 2017 menjadi satu di antara tiga orang yang didakwa di pengadilan federal di Brooklyn, New York. Ia ditangkap pada Selasa (20/7) di Santa Monica, California.

Dua orang lainnya adalah Matthew Grimes dari Aspen dan Rashid Sultan Rashid Al Malik Alshahhi dari Uni Emirat Arab (UEA).

Dikutip dari laporan Associated Press, pengusaha real estate berusia 74 tahun itu terjerat kasus konspirasi, menghalangi keadilan, dan membuat beberpa pernyataan palsu selama interogasi pada Juni 2019 dengan penegak hukum.

Menurut pengadilan, Barrack memanfaatkan persahabatannya dengan Trump untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri AS yang menguntungkan UEA.

"Para terdakwa berulang kali memanfaatkan persahabatan Barrack dan akses ke kandidat yang akhirnya terpilih sebagai presiden, pejabat tinggi kampanye dan pemerintah, dan media Amerika untuk memajukan tujuan kebijakan pemerintah asing tanpa mengungkapkan kesetiaan mereka yang sebenarnya," ujar Penjabat Asisten Pengacara Jenderal Mark Lesko.

Jaksa mengatakan, Barrack tidak hanya setuju untuk mempromosikan kepentingan kebijakan luar negeri UEA melalui akses dan pengaruhnya, tetapi juga memberi pejabat pemerintah UEA informasi sensitif tentang perkembangan dalam pemerintahan Trump, termasuk bagaimana penilaian pejabat senior AS tentang blokade Qatar yang dilakukan oleh UEA dan negara Timur Tengah lainnya.

"Lebih buruk lagi, dalam komunikasinya dengan Al Malik, terdakwa membingkai upayanya untuk mendapatkan posisi resmi di dalam pemerintahan sebagai posisi yang akan memungkinkannya untuk lebih memajukan kepentingan UEA, daripada kepentingan Amerika Serikat," lanjut jaksa.

Seorang jurubicara mengatakan, Barrack akan mengaku tidak bersalah.

Sementara itu, ia dijadwalkan akan muncul di pengadilan federal California Selatan, di mana jaksa akan meminta hakim untuk membawanya ke New York.

Forbes memperkirakan, Barrack memiliki kekayaan bersih hingga 1 miliar dolar AS, dan memiliki akses pesawat pribadi.

Jaksa juga menggambarkan Barrack sebagai individu yang sangat kaya dan memiliki ikatan kuat dengan Lebanon, UEA, serta Kerajaan Arab Saudi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya