Berita

Lapas Kelas IA Tangerang/Net

Hukum

Laksanakan Putusan MA, KPK Jebloskan Penyuap Patrialis Akbar Ke Lapas Tangerang

SENIN, 19 JULI 2021 | 14:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Jaksa Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memasukkan Direktur CV Sumber Laut Perkasa, Basuki Hariman, ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IA Tangerang.

Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri mengatakan, Jaksa Eksekusi, Leo Sukoto Manalu, telah melaksanakan putusan Peninjauan Kembali (PK) nomor 165 PK/ Pid.Sus/2021 tanggal 6 Mei 2021 dengan terpidana Basuki Hariman.

"Untuk menjalani pidana penjara selama 5 tahun dan 6 bulan dikurangi seluruhnya dari masa penahanan yang telah dijalani dan pidana denda sebesar Rp 400 juta subsider 3 bulan kurungan," ujar Ali kepada wartawan, Senin (19/7).


Selain itu, Jaksa Eksekusi juga melaksanakan putusan PK nomor 164 PK/Pid.Sus/2021 tanggal 6 Mei 2021 dengan terpidana NG Fenny dengan mengirimnya ke Lapas Anak dan Wanita Tangerang untuk menjalani pidana penjara selama 4,5 tahun dan denda sebesar Rp 250 juta subsider 3 bulan kurungan.

Putusan PK ini diketahui memotong vonis yang telah dijatuhkan oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memvonis 7 tahun terhadap Basuki pada 28 Agustus 2017.

Basuki terbukti menyuap Hakim Konstitusi, Patrialis Akbar. Ia juga menyuap orang dekat Patrialis, Kamaluddin, sebesar 50 ribu dolar AS dan Rp 4 juta. Uang suap tersebut diberikan Basuki agar memenangkan sengketa uji materi atas UU 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Sementara untuk Patrialis, Mahkamah Agung (MA) resmi mengabulkan permohonan PK dengan nomor 156 PK/Pid.Sus/2019 yang diputus pada 27 Agustus 2019 lalu dengan pidana penjara selama 7 tahun dan denda Rp 300 juta subsider 3 bulan kurungan.

Patrialis juga dijatuhi pidana untuk membayar uang pengganti sejumlah Rp 4.043.195 dan sejumlah 10 ribu dolar AS dengan ketentuan jika terpidana tak membayar uang pengganti tersebut maka dipidana penjara selama 4 bulan.

Putusan PK tersebut menjadikan hukuman Patrialis berkurang satu tahun dari vonis majelis hakim di PN Jakarta Pusat pada 4 September 2017 lalu. Kala itu, Patrialis divonis 8 tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider 3 bulan penjara.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya