Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

China Catat Kasus Dan Kematian Virus Monyet B Pertama Pada Manusia

SENIN, 19 JULI 2021 | 06:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China mencatat kasus dan kematian perdana terkait virus monyet B (BV) pada manusia. Insiden ini melibatkan seorang ahli bedah hewan di Beijing.

Kasus tersebut dilaporkan dalam jurnal mingguan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CCDC), seperti dikutip Sputnik.

Dokter hewan berusia 53 tahun yang tidak disebutkan namanya itu tertular BV setelah membedah dua monyet mati di laboratorium Beijing pada 4 dan 6 Maret.

Sebulan kemudian, dokter tersebut mulai mengalami mual dan muntah, kemudian menderita demam dan gejala neurologis. Ia akhirnya dilarikan ke beberapa rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia pada 27 Mei.

Berdasarkan sampel cairan yang diambil, pada April dikonfirmasi bahwa dokter hewan tersebut menderita BV. Tetapi tampaknya dia tidak menularkan penyakit itu kepada siapa pun, kerabatnya pun telah dites negatif untuk infeksi virus itu.

Menurut CCDC, infeksi BV zoonosis sebelumnya telah muncul didokumentasikan di antara peneliti laboratorium Amerika Utara, dokter hewan primata, dan staf yang bekerja dengan hewan.

"Namun tidak ada infeksi BV yang fatal atau bahkan terbukti secara klinis di China sebelum 2021," jelas para peneliti di jurnal CCDC.

CDC Amerika Serikat sendiri mengatakan, hanya ada satu kasus penularan virus dari manusia ke manusia, sehingga tidak perlu memberikan peringatan untuk saat ini.

"Orang biasanya terinfeksi virus B jika mereka digigit atau dicakar oleh monyet yang terinfeksi, atau melakukan kontak melalui mata, hidung, atau mulut dengan monyet tersebut," jelas CDC.

Walau infeksi virus monyet B “sangat jarang” bagi manusia, tetapi hal itu dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah atau kematian jika tidak segera mendapatkan pengobatan.

CCDC tidak merinci sifat pasti dari kematian dokter hewan tersebut tetapi mengatakan bahwa tingkat kematian dari infeksi tersebut berada di antara 70 dan 80 persen. BV pada monyet oleh karena itu menimbulkan "ancaman zoonosis potensial".

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya