Para penumpang duduk di lantai karena jadwal penerbangan dibatalkan akibat pemogokan pekerja bandara di Lisbon, Portugal pada 17 Juli 2021/EPA
Aksi mogok kerja yang dilakukan sejumlah karyawan bandara membuat sekitar 200 jadwal penerbangan di Bandara Lisbon dibatalkan.
Para pekerja Groundforce, anak perusahaan TAP Air Portugal, yang membidangi layanan penanganan di darat, melakukan aksi mogok kerja selama dua hari yang dimulai pada Sabtu (17/7).
Jurubicara Union of Airport Handling Technicians yang menginisiasi mogok kerja mengatakan, hampir seluruh pekerja ikut andil alam aksi tersebut di Lisbon, bandara tersibuk di Portugal.
Reuters melaporkan, para pekerja melakukan aksi mogok untuk memprotes penundaan upah dan pembayaran liburan selama pandemi Covid-19.
Perusahaan pengelola bandara, ANA Aeroportos de Portugal memperkirakan, akan ada lebih banyak penerbangan yang dibatalkan hingga aksi mogok kerja berakhir pada Minggu malam (18/7).
Bukan hanya bandara Lisbon, mogok kerja juga mempengaruhi operasi di sembilan bandara di Portugal.
"Kami masih mengantisipasi kesulitan besok dan kembali normal secara progresif pada Senin," kata kepala eksekutif ANA Thierry Ligonnière.
Groundforce sendiri 50,1 persen dimiliki oleh perusahaan Portugial Pasogal dan 49,9 persen oleh grup TAP Air Portugal, yang pada gilirannya 72,5 persen dikendalikan oleh negara.
TAP telah menawarkan untuk meminjamkan uang yang diperlukan Groundforce untuk membayar gaji liburan kepada para pekerjanya, tetapi proposal itu ditolak oleh perusahaan.