Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS) yang juga menjabat sebagai Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gde Siriana Yusuf/Net

Politik

Manajemen Covid Kusut, Bubarkan Saja Kabinet Jokowi

SABTU, 17 JULI 2021 | 15:57 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kerja hingga koordinasi menteri Kabinet Indonesia Maju dalam menghadapi hantaman virus Covid-19 dinilai kusut oleh Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf.

"Ketidaksinkronan menteri-meneteri Jokowi semakin membuat rakyat bingung," ujar Gde Siriana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (17/7).

Sebagai contoh, Gde Siriana menyebut wacana perpanjangan PPKM Darurat yang disampaikan Menko PMK, Muhadjir Effendy, justru bertolak belakang dengan pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyatakan perpanjangan PPKM Darurat bakal mempersulit ekonomi masyarakat.


"Saat rakyat susah ekonomi karena PPKM Darurat, dan jaga imunitas agar tidak tertular atau sembuh saat isoman, ucapan-ucapan pemerintah justru bikin rakyat tambah stres," ungkapnya.

Ketidaksesuain ucapan dua orang Menko itu, menurut Gde Siriana, adalah bukti kekacauan kabinet. Bahkan katanya, rencana pemerintah mengumumkan perpanjangan PPKM hari ini semakin memperjelas pola koordinasi kementerian/lembaga yang tidak efektif.

Yang membuat Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini semakin miris melihat manajemen pemerintahan Presiden Jokowi adalah ketika melihat menteri yang lempar tanggung jawab.

"Misalnya ucapan Menkes (Budi Gunadi Sadikin) yang membuka soal ide vaksin berbayar adalah ide Menko Airlangga. Ini tanda bahwa dalam situasi darurat menteri-menteri cari selamat sendiri," ucapnya.

Selain itu, Gde Siriana juga menyoroti soal kicauan Menko Mahfud MD di akun Twitter pribadinya yang menceritakan kegiatannya menonton dinetron Ikatan Cinta di saat PPKM Darurat.

"Ini tentu saja melemahkan semangat para Polisi dan TNI yang berjaga di titik pengawasan PPKM berpanas-panasan di jalan menghadapi rakyat yang protes," imbuhnya.

Maka dari itu, Gde Siriana berkesimpulan kabinet Presiden Jokowi di periode keduanya sekarang sudah tidak bisa diharapkan bekerja baik di tengah krisis pandemi Covid-19.

"Tidak mampu membuat keputusan yang tepat, tidak mampu menenangkan rakyat, tidak mampu memberikan semangat masyarakat," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya